Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bank Syariah Digiring Kembangkan Akses Perbankann

Tomi Sujatmiko , Jurnalis-Kamis, 24 Januari 2008 |13:07 WIB
Bank Syariah Digiring Kembangkan Akses Perbankann
A
A
A

JAKARTA - Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) mendorong bank syariah untuk mengembangkan akses bagi perkembangan usaha masyarakat yang unbankable. Sebab, memilki peran dalam mendorong pertumbuhan perekonomian nasional.

Untuk merealisasikan hal tersebut, salah satu upaya yang dilakukan Asbisindo adalah bekerja sama dengan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp2 miliar kepada masyarakat usaha kecil dan mikro, baru-baru ini.
Menurut Ketua Umum Asbisindo Ahmad Riawan Amin, pelaksanaan program kerja tersebut bertujuan agar masyarakat yang unbankable memiliki akses terhadap produk dan layanan perbankan syariah. Selain itu banyak penhusaha yang terbantu untuk berkembang oleh perbankan syariah.

''Harapannya untuk memperkenalkan perbankan syariah dan untuk membantu mereka yang tidak bankable. Ini juga termasuk yang di pedesaan,'' tegas dia, di Jakarta, Kamis (24/1/2008).

Riawan menuturkan, nasabah unbankable merupakan masyarakat yang tidak dapat mengakses produk dan layanan perbankan karena dianggap tidak memenuhi persyaratan perbankan.

Pemimpin Divisi Syariah BNI Ismi Kushartanto menyebutkan, salah satu potensi penggerak perekonomian Indonesia adalah masyarakat akar bawah yang berada di pedesaan. Sayangnya, masyarakat tersebut kurang mengenal dan memahami produk dan layanan perbankan.Bahkan, sering  dianggap sebagai masyarakat unbankable.

Untuk itu, lanjut Ismi perbankan syariah penting dan perlu untuk membantu perkembangan usaha sehingga bisa tumbuh dan mampu mandiri.

"Mereka merupakan salah satu potensi penggerak ekonomi nasional. Potensi ini harus digarap optimal,'' papar dia.

Ismi menyebutkan, salah satu upaya yang dilakukan BNI Syariah adalah menargetkan penyaluran pembiayan Tunas Usaha Syariah hingga Rp300 miliar hingga akhir tahun bagi nasabah usaha kecil dan mikro yang unbankable.

Mekanisme penyalurannya, pembiayaan Tunas Usaha Syariah ini mendapatkan perlindungan jaminan dari Perum Sarana Penjaminan Usaha (SPU) dan Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo).

"Jadi BNI syariah memang mengeluarkan produk khusus berupa pembiayaan bagi nasabah UMKM yang sudah feasible (layak) tapi belum bankable (unbankable),'' tegas dia.

Kendati demikian, lanjut Ismi, bank syariah  perlu menjalankan program kemitraan (linkage) dengan Bank Perkreditan Raktar Syariah (BPRS) maupun Baitulmal Wattamwil (BMT). Langkah ini akan mempermudah penyaluran pembiayaan bagi masyarakat yang unbankable. Selain itu, upaya bank syariah meningkatkan askes bagi masyarakat unbankable berjalan secara optimal dan efektif.

''Kita juga perlu bekerja sama dengan BMT, BPRS supaya bisa lebih efektif,'' tandas dia.

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement