JAKARTA - Seiring dengan membaiknya kondisi bursa global dan sentimen inflansi September 2009, indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan akan meneruskan kenaikannya pada perdagangan saham hari ini.
Â
"Pelaku pasar menilai positif aksi korporasi perbankan di Amerika dengan melakukan merger dan akuisisi," kata analis pasar modal dari Citi Pacific Securities Hendri Effendi saat dihubungi okezone, di Jakarta, Rabu (30/9/2009).
Menurutnya, penguatan bursa regional yang terjadi karena didorong oleh membaiknya bursa global Amerika. Hal inilah yang menyebabkan indeks saham Indonesia menguat. Selain itu, ekspektasi kinerja laporan keuangan emiten pada kuartal III-2009 dinilai masih akan lebh baik dari tahun sebelumnya. Tak hanya itu, sentimen positif inflasi dan tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI rate), menurutnya, akan mampu mengerek pergerakan indeks.
Â
Kendati demikian, diperkirakan pergerakan indeks masih akan mengambil posisi konsolidasi. Pasalnya, saat ini transaksi saham masih bergerak minim. Dengan demikian, indeks akan berada dalam kisaran supor resisitance 2.400-2.485.
Â
"Kenaikan Indeks juga dikontribusi oleh penguatan saham di sektor pertambangan," tuturnya.
Â
Untuk saham yang memiliki potensi yant cemerlang untuk hari ini, dia menyebutkan beberapa saham, antara lain saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Gas Negara (PGAS), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) serta PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI).
Sementara itu, analis paar modal dari Optima Sekuritas Ikhsan Binarto menuturkan, IHSG akan mengantisipasi data inflasi September 2009, di samping pergerakan bursa regional karena belum ada sentimen positif. "Kisaran indeks ada di 2.410-2.470," jelasnya.
Hal yang senada juga diungkapkan oleh Trimegah Securities melalui hasil analisanya. Jika pelaku pasar sepertinya barharap banyak dari sentimen positif angka inflasi. "Hal ini dapat dilihat dari potensi kenaikan yang masih ditunjukkan oleh saham-saham terkait suku bunga (interest related stock)," ucapnya.
Â
Meskipun demikian, masih adanya potensi penurunan pada saham BUMI diharapkan tetap membuat pelaku pasar berhati-hati. "IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi 2.425 - 2.482. Penembusan atas suport di 2.425 tetap merupakan signal bearish," demikian seperti dikutip dalam analisa hariannya.
Pada perdagangan Selasa 29 September kemarin, setelah IHSG sempat tertekan di awal pekan ini oleh Grup Astra, IHSG berhasil rebound juga di dorong oleh kelompok Astra. Di mana indeks berhasil menguat 46 poin atau setara dengan 1.9 persen ke level 2.443.
Â
Namun meskipun menguat investor asing masih net sell hingga Rp164 miliar dengan nilai transaksi pasar masih di bawah Rp3 triliun.
(Rani Hardjanti)