Ciputra Development Target Pecahkan Penjualan Rp10 T
JAKARTA - Industri properti di Tanah Air kini tengah lesu. Hal ini terjadi diakibatkan oleh beberapa faktor seperti ketidakpastian terkait tingkat suku bunga (BI Rate) dan kebijakan properti lainnya di Indonesia.
Direktur Keuangan PT Ciputra Development Tbk (CTRA), Tulus Santoso menyatakan, bila kedua faktor tersebut tidak lagi simpang siur maka dinilai akan mampu mendorong marketing sales perseroan.
Bahkan, perseroan optimistis dapat memecahkan target hingga Rp10 triliun tahun ini. "Kalau misalnya suku bunga turun, investasi asing pada beramai-ramai beli, kita bisa tembus Rp10 triliun," ujarnya di Jakarta, Kamis (14/1/2016).
Meski demikian, masih ada faktor lainnya yakni pelemahan daya beli pada masyarakat, terutama warga negara asing (WNA). Menurutnya, meski daya beli asing ada, namun tak serta merta membuat asing menjadi salah satu pertimbangan untuk membeli properti di Indonesia.
Terutama, mengingat kondisi perekonomian Indonesia saat ini yang penuh ketidakpastian, asing pun jadi lebih mempertimbangkan pembelian properti.
"Kalau asing ada daya beli, cuma dia mau apa enggak dengan kondisi sekarang ini. Itu yang harus dilihat," jelas dia.
(Rizkie Fauzian)
