JAKARTA - Demam Pokemon Go yang mewabah di seluruh dunia ternyata sudah mempengaruhi beberapa sektor industri. Salah satu industri yang sudah mulai terasa yakni di sektor properti.
Di Amerika Serikat banyak agen real estate yang melakukan strategi penjualan properti melalui iklan menggunakan embel-embel Pokemon Go. Strategi tersebut dinilai berhasil mempengaruhi calon pembeli yang menyukai Pokemon Go. Alhasil hal itu sedikit mempengaruhi saham-saham emiten properti di AS
Menurut Analis Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, kondisi tersebut belum terlihat terjadi di Indonesia. Terlihat dari belum adanya pergerakan yang berarti dari saham-saham emiten properti.
"Kalau di sini belum terlihat. Pergerakannya masih sideway," tuturnya saat dihubungi Okezone.
Dia melanjutkan, meski demam Pokemon Go sudah mewabah di Indonesia, kehadiran game berbasis Augmented Reality ini belum resmi di Indonesia. Terlebih, masih ada pro kontra di Indonesia atas kehadiran game yang diterbitkan oleh Niantic dan Nitendo itu.
Kiswoyo menilai, pergerakan saham dari emiten-emiten properti saat ini masih tergantung dari pertumbuhan ekonomi. Sebab hal itu mempengaruhi daya beli masyarakat.
"Jika daya beli masyarakat naik tinggi, biasanya permintaan akan property naik, imbasnya terhadap pergerakan saham," pungkasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)