Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Terminal Regasifikasi LNG Bojonegara Akan Tekan Harga Gas

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Minggu, 20 November 2016 |17:56 WIB
Terminal Regasifikasi LNG Bojonegara Akan Tekan Harga Gas
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Keberadaan proyek pembangunan proyek Terminal Regasifikasi LNG di Bojonegara nantinya akan mampu menekan harga jual gas, khususnya di wilayah Jawa Barat, serta memperkuat infrastruktur gas PT Pertamina (Persero). Menurut Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto, hingga saat ini pihaknya masih dalam proses negosiasi dan pengkajian dengan investor dalam

“Kita memang fokusnya bagaimana harga gas bisa serendah mungkin, Jadi, bagaimana gas bisa masuk ke Jawa Barat dan pulau Jawa umumnya dengan tarif semurah mungkin. ” kata Dwi di Jakarta, Minggu (20/11/2016).

Dwi menambahkan, seluruh proses saat ini masih dalam pengkajian karena infrastruktur yang dibangun oleh swasta itu nantinya akan digunakan oleh Pertamina. Proyek Terminal Regasifikasi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) darat (onshore) Bojonegara akan dibangun Kalla Group melalui anak perusahaannya, PT Bumi Saranan Migas (BSM), dengan kapasitas 500 juta kaki kubik per hari (millions standard cubic feet per day/mmscfd).

“Maka tentu saja Pertamina memiliki requirement apa saja, misalnya tarif yang harus dibayar, throught put-nya bagimana. Itu masih dalam pembicaraan. Investor juga tentu mempunyai kepentingan sendiri. Ini masih dalam proses negosiasi,” tambahnya.

Namun kata Dwi, pihakya tidak menutup kemungkinan untuk masuk dalam proyek tersebut. Hal ini karena memang Pertamina juga akan gunakan gas tersebut. "Maka supaya kita tahu tarifnya adalah rill, maka Pertamina akan jadi bagian di proyek itu,” katanya..

Dia menekankan bahwa proyek Terminal Regasifikasi LNG Bojonegara ini harus lebih efisien dari proyek yang sudah ada. Adapun sumber gas yang akan diolah nantinya bisa berasal dari berbagai tempat, seperti dari Proyek Tangguh ataupun impor.

“Jadi kalau misalnya di tempat lain ada yang mau bangun, enggak ada masalah. Malah bisa memperkuat infrastruktur Pertamina,” katanya.

Sebelumnya, Direktur Gas, Energi Baru dan Terbarukan Pertamina Yenni Andayani juga pernah mengatakan, PT BSM menawarkan kerja sama pembangunan LNG Receiving Terminal sejak awal 2014. “Kemudian, dengan pertimbangan sejalan dengan rencana bisnis, Pertamina menyambut tawaran itu,” kata dia.

Juru Bicara Bumi Sarana Migas Nanda Sinaga sebelumnya mengatakan, proyek ini merupakan gagasan Kalla Group yang dikemudian ditawarkan kerja sama kepada Pertamina pada 2013. Fasilitas ini rencananya akan memiliki tingkat keandalan tinggi dan kompetitif dibandingkan fasilitas sejenis di Indonesia dan regional.

Dia menjelaskan, ketertarikan Kalla Group untuk membangun terminal regasifikasi LNG ini lantaranya adanya data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan kajian Wood MacKenzie mengenai Outlook Suplai Gas 2013-2030. Menurut data tersebut, wilayah Jawa bagian Barat akan defisit gas sebagai dampak dari berkurangkan dan akan habisnya cadangan gas di Sumatera, sementara permintaan justru naik.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement