INDRAMAYU- Petani di Kabupaten Indramayu mengeluhkan harga jual beras yang dirasa masih cukup rendah. Pasalnya harga yang ditetapkan Pemerintah sebesar Rp 7.300 per kilogram itu masih tidak sebanding dengan modal yang dikeluarkan para petani.
"Harga di Bulog terpatok segitu, kalau dijual ke tengkulak bisa lebih besar," kata salah seorang petani, Sukawati (50) warga Desa Dermayu, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, kepada okezone, Rabu (21/12/2016).
Meskipun begitu, Sukawati menuturkan para petani sebagian besar menjual hasil panennya kepada Bulog, karena para petugas dari Bulog biasanya datang untuk membeli hasil panen.
Di lain sisi, pihaknya sering mengeluh dengan masih banyaknya permasalahan pertanian yang setiap tahun ditemuinya mulai dari cuaca, bibit, air, pupuk, hasil panen yang tidak bagus dan serangan hama.
"Kadang hasilnya kurang bagus jadi rugi, padahal modalnya itu dari hasil pinjaman, entah dari pinjam ke tetangga hingga bank," ungkapnya.
Dia menuturkan paling sedikit modal yang dikeluarkannya itu sekira Rp5 juta hingga Rp8 juta, akan tetapi terkadang hasil panennya tidak sebesar modal yang dikeluarkannya.
"Bantuan ada, tetapi tidak merata. Setiap kali ada bantuan baik pupuk maupun bibit saya tidak pernah dapat jadi setiap tahunnya membeli saja," pungkasnya.
(Raisa Adila)