JAKARTA - Bank Indonesia akan mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) untuk menetapkan suku bunga acuan atau 7 day repo rate, yang telah dimulai hari ini hingga esok akan diumumkan keputusan yang diambil. Dengan melihat perkembangan yang ada di dalam negeri serta faktor global, tidak terlihat adanya kebutuhan untuk mengutak-atik level suku bunga yang ada saat ini.
Kekhawatiran atas tekanan harga saat bulan puasa hingga Lebaran sudah tidak lagi menjadi momok yang mengerikan bagi Indonesia, pasalnya Presiden Joko Widodo bersama para menteri sudah mengantisipasi ancaman ini jauh-jauh hari. Alhasil, kenaikan harga bahan-bahan pokok seperti yang biasa terjadi misalnya, melambungnya harga daging tidak terjadi dalam bulan lalu, begitu juga kenaikan harga barang lainnya masih dalam batas yang wajar.
Tak heran pada Juni, angka inflasi tercatat sebesar 0,69%, terutama disumbang oleh kenaikan ongkos transportasi, secara tahunan inflasi tercatat sebesar 4,37%. Sehingga angka inflasi sepanjang paruh pertama tahun ini, yakni Januari hingga Juni, baru tercatat sebesar 2,38%, sedangkan target pemerintah dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2017 tercatat sebesar 4,3% dari target sebelumnya sebesar 4%.
''Mengingat masih terus terjaganya keseimbangan dalam perekonomian baik internal yakni terkendalinya inflasi serta sisi eksternal yang tercermin pada neraca perdagangan yang masih surplus, tidak ada alasan yang kuat untuk mengubah suku bunga di level yang ada sekarang,” kata Ekonom Bahana Sekuritas Fakhrul Fulvian.
Baca juga: Tahan Suku Bunga, BI Akui Berkomunikasi dengan The Fed