JAKARTA - Balitbang Kementerian PUPR telah menciptakan aspal dari limbah sampah plastik. Pemanfaatan limbah plastik sebagai aspal tersebut merupakan salah satu solusi bagi permasalahan sampah plastik.
Setiap 1 kilometer (km) jalan dengan lebar 7 meter, membutuhkan campuran limbah plastik sebanyak 2,5 hingga 5 ton. Jumlah sampah plastik di Indonesia tahun 2019 diperkirakan mencapai 9,52 juta ton atau 14% dari total sampah yang ada.
"Dengan estimasi plastik yang digunakan 2,5-5 ton per km jalan, maka limbah plastik dapat menyumbang kebutuhan jalan sepanjang 190.000 km," kata Kepala Balitbang Kementerian PUPR Danis Hidayat Sumadilaga dalam keterangan tertulisnya, Minggu (30/7/2017).
Baca juga:
Wah, Aspal Berbahan Baku Sampah Plastik Akan Diuji Coba di Bekasi
WAH, Ada Jalan Aspal dari Sampah Plastik, Menko Luhut: Hemat Biaya dan Lebih Kuat!
Menurut dia, aspal yang dihasilkan juga lebih lengket jika dibandingkan dengan aspal yang tidak menggunakan plastik sebagai campuran. Artinya, kata Danis, stabilitas aspal dan ketahanannya lebih baik.
"Stabilitasnya meningkat 40%, ini menjadikan kinerja lebih baik lagi," sambungnnya.
Baca juga:
Mantap! Kurangi Pencemaran, Limbah Plastik Bakal Dijadikan Bahan Campuran Aspal
Pengusaha: Limbah Plastik Miliki Nilai Ekonomis Tinggi
Selanjutnya, untuk menyuplai kebutuhan limbah plastik sebagai aspal pihaknya telah berkoordinasi dengan Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (Adupi) di 16 kota besar yang akan mengumpulkan dan memilah sampah.
(Widi Agustian)