Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pacu Ekspor! Menperin Bakal Temui Sri Mulyani Bahas Pajak Sedan

Trio Hamdani , Jurnalis-Sabtu, 12 Agustus 2017 |10:58 WIB
Pacu Ekspor! Menperin Bakal Temui Sri Mulyani Bahas Pajak Sedan
Ilustrasi (Foto: Okezone)
A
A
A

Kemenperin Usulkan Skema Pajak Sedan untuk Pacu Ekspor
JAKARTA - Kementerian Perindustrian mengusulkan skema pajak kendaraan jenis sedan yang aturannya akan dibahas bersama Kementerian Keuangan.
Melalui aturan tersebut, harapannya pajak untuk sedan dapat diturunkan karena selama ini lebih mahal dibandingkan model lain seperti sport utility vehicle (SUV) dan multi purpose vehicle (MPV). Sehingga nantinya penjualan mobil sedan bakal meningkat. Selain itu penggunaan komponen lokal, dan pasar ekspor menjadi lebih baik.
“Kami berharap potensi ekspor mobil semakin meningkat, salah satunya melalui harmonisasi tarif pajak untuk segmen sedan. Pasalnya, di pasar internasional, permintaan sedan lebih banyak daripada MPV dan SUV,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada pembukaan The 12th GAIKINDO International Conference (GIAC) 2017 di ICE BSD City, Banten, Jumat (11/8/2017).
Menurutnya, agar pengembangan industri otomotif nasional memiliki daya saing di tingkat global, regulasi tidak lagi membedakan kategori jenis mobil, yang sebelumnya terbagi pada beberapa jenis, antaranya, mobil dua kotak (two-box car) seperti pikap, mobil serbaguna (MPV), dan mobil sport serbaguna (SUV), dan  mobil tiga kotak (three-box car) adalah sedan.
Kebijakan tersebut dianggapnya strategis, sebab bakal mendorong penguatan struktur industri kendaraan dalam negeri. Airlangga juga berharap Indonesia dapat mengejar volume dan nilai ekspor mobil yang dicapai oleh negara tetangga selaku kompetitor utama, yakni Thailand.
“Oleh karenanya, pemerintah memacu industri otomotif nasional agar mampu ekspor mobil sebesar 200 ribu unit pada tahun ini,” lanjut dia.
Menurut dia. Indonesia sudah menjadi net exporter dari sektor industri otomotif. Ditambah, industri ini merupakan salah satu sektor yang menjadi tolok ukur dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
"Saat ini produksi otomotif kita meningkat, yang membuktikan daya beli masyarakat masih bertenaga. Industri ini masih tumbuh dan ekonomi kita juga masih terjaga di level lima persen. Maka, artinya ekonomi Indonesia masih kuat," terangnya. 
Hal senada disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla, bahwa penjualan mobil yang masih tumbuh mengindikasikan pendapatan golongan menengah tidak turun. Selain itu, peningkatan penjualan mobil juga bisa didorong dari peluncuran model terbaru.
“Maka, ajang GIIAS tidak hanya meningkatkan penjualan di dalam negeri, namun dapat menyasar pasar ekspor,” tandasnya dalam keterangan tertulis.
(tro)

JAKARTA - Kementerian Perindustrian mengusulkan skema pajak kendaraan jenis sedan yang aturannya akan dibahas bersama Kementerian Keuangan.

Melalui aturan tersebut, harapannya pajak untuk sedan dapat diturunkan karena selama ini lebih mahal dibandingkan model lain seperti sport utility vehicle (SUV) dan multi purpose vehicle (MPV). Sehingga nantinya penjualan mobil sedan bakal meningkat. Selain itu penggunaan komponen lokal, dan pasar ekspor menjadi lebih baik.

“Kami berharap potensi ekspor mobil semakin meningkat, salah satunya melalui harmonisasi tarif pajak untuk segmen sedan. Pasalnya, di pasar internasional, permintaan sedan lebih banyak daripada MPV dan SUV,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada pembukaan The 12th GAIKINDO International Conference (GIAC) 2017 di ICE BSD City, Banten, Jumat, sebagaimana dikutip melalui laman resminya.

Menurutnya, agar pengembangan industri otomotif nasional memiliki daya saing di tingkat global, regulasi tidak lagi membedakan kategori jenis mobil, yang sebelumnya terbagi pada beberapa jenis, antaranya, mobil dua kotak (two-box car) seperti pikap, mobil serbaguna (MPV), dan mobil sport serbaguna (SUV), dan  mobil tiga kotak (three-box car) adalah sedan.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement