Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ngaspal Jalan Bekasi, Menko Luhut: Manfaatkan Limbah Plastik Jadi Bahan Berguna

Giri Hartomo , Jurnalis-Sabtu, 16 September 2017 |11:15 WIB
<i>Ngaspal</i> Jalan Bekasi, Menko Luhut: Manfaatkan Limbah Plastik Jadi Bahan Berguna
Foto: Giri Hartomo/Okezone
A
A
A

BEKASI - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono melakukan tinjauan lapangan penerapan Teknologi Campuran Beraspal Menggunakan Limbah Plastik hasil Balitbang PUPR di Jalan Sultan Agung, Bekasi.

Bekasi merupakan lokasi kedua penerapan aspal campuran dari limbah plastik, setelah sebelumnya sudah terlebih dahulu diterapkan di Bali. Hadir dalam acara tersebut Dirjen Bina Marga Arie Setiadi, Kepala Pusat Litbang Jalan dan Jembatan Deded P. Syamsudin. Kepala Pusat Litbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi Rezeki Peranginangin. Sekretaris Badan Litbang Harry Vaza, dan wakil dari Balai di lingkungan Kementerian PUPR.

Dalam sambutannya, Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan keinginan tersebut bermula dari tuduhan dunia yang mengatakan jika Indonesia merupakan penghasil limbah plastik terbesar di dunia. Hal tersebut langsung menjadi pemicu semangat untuk memanfaatkan limbah plastik menjadi hal yang lebih berguna.

Baca Juga: Bikin Aspal dari Limbah Plastik, 16 Kota Besar Bakal Kumpulkan dan Pilah Sampah

"Akhirnya saya tunjuk Kementerian PUPR, dan ternyata langsung disambut, segera kita bikin contoh," ujarnya dalam sambutannya di Hotel Santika Premiere, Bekasi, Sabtu (16/9/2017).

Saat itu, teknologi ini diterapkan kali pertama di jalan lingkungan Universitas Udayana Bali sepanjang kurang lebih 700 meter pada 18-29 Juli 2017. Penerapan serupa juga nantinya dikota lainnya seperti Jakarta, Surabaya, dan Makassar.

Penelitian mengenai pemanfaatan limbah plastik untuk bahan campuran aspal sudah dimulai sejak 2008 dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Dan atas inisiasi darinya penelitian ini dilanjutkan kembali pada awal tahun 2017.

Baca Juga: Punya Sampah Plastik 9,52 Juta Ton, Indonesia Bisa Aspal Jalan 190.000 Km

Referensi penelitian serupa sudah dilakukan di India Berdasarkan hasil kajian di laboratorium tahun 2017, campuran beraspal panas dengan bahan tambah limbah plastik menunjukkan peningkatan nilai stabilitas Marshall 40% dan lebih tahan terhadap deformasi dan retak lelah pada kadar limbah plastik tertentu dibandingkan dengan campuran beraspal panas standar.

Oleh karena itu, dirinya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihaknya yang sudah berjuang dan mendukung terealisasinya pemanfaatan sampah plastik ini. Menurutnya, ke depannya sampah plastik juga akan digunakan di kota-kota lainnya seperti Jakarta hingga Surabaya.

Baca Juga: Luar Biasa! Indonesia Sulap Sampah Plastik Jadi Aspal, Ini Buktinya

"Saya sekali lagi pada pak Basuki terima kasih , buat orang-orang yang melakukan penelitian juga terima kasih," jelasnya.

Sebagai informasi, campuran aspal untuk jalan sebelumnya sudah diimplementasikan di Inggris dan India. Ketahanannya terbukti cukup baik dan tahan lama. Pemanfaatan limbah plastik sebagai aspal diharapkan bisa menjadi salah satu solusi bagi permasalahan sampah plastik di Indonesia dan mengurangi produksi limbah plastik yang ada.

(Rizkie Fauzian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement