Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Pangan Bisa Stabil, Begini Syaratnya

Kurniasih Miftakhul Jannah , Jurnalis-Senin, 26 Maret 2018 |09:21 WIB
Harga Pangan Bisa Stabil, Begini Syaratnya
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Langkah stabilisasi harga pangan di dalam negeri lewat pembukaan keran impor, menjadi langkah realistis yang sudah seharusnya dilakukan pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan. Pasalnya, realisasi dari program ketahanan pangan sejumlah komoditas pangan masih minim. Importasi juga adalah solusi efektif untuk menjaga ketersediaan pasokan pangan.

Setidaknya hal ini bisa dilihat dari produksi pangan dalam negeri yang sulit mencapai target swasembada. Ekonom Universitas Indonesia (UI) Lana Soelistianingsih menuturkan, tugas Kementerian Perdagangan di sektor pangan memang tak terlepas dari dua aspek, yakni ekspor komoditas dan upaya untuk stabilisasi harga pangan lewat impor.

“Fokus dari Kementerian Perdagangan, saat ini lebih besar kepada stabilisasi dalam negeri. Ya kita melihatnya itu enggak salah karena memang ada kebutuhan yang cukup mendesak terhadap stabilisasi harga pangan,” tuturnya dikutip Senin (26/3/2018).

Baca Juga: Mendag Minta Kepala Daerah Jaga Stabilitas Harga Jelang Ramadan

Menurutnya, persoalan stabilisasi harga sebenarnya tak perlu dikejar lewat importasi komoditas, syaratnya produksi pangan dalam negeri sudah berlebih atau swasembada.

“Nah, kalau itu terjadi sih kita bisa mengurangi impor secara bertahap. Itu tentunya bagus ya, tapi belum dimulai, jadi harus impor. Kalau tidak harga melonjak tinggi, pada teriak di dalam negeri. Akibatnya, bisa menimbulkan kondisi sosial yang tidak baik. Itu yang akhirnya disiasati dengan program jangka pendek seperti impor,” bebernya.

Dia mencontohkan soal impor bawang putih yang mau tak mau harus dilakukan karena lahan yang terbatas untuk produksi bawang putih.

“Jadi, lebih banyak untuk jangka pendek sih, shortcut demi stabilisasi. Di dalam jangka panjang semestinya ketahanan pangan yang diusulkan Pak Jokowi pada awal pemerintahan itu betul-betul semestinya dikerjakan mulai dari sekarang. Kan kita belum, akibatnya ya harus impor,” kata Chief Economist Samuel Sekuritas tersebut.

Dia melihat, antisipasi jangka pendek ini cukup efektif untuk menekan lonjakan harga yang berujung terkereknya inflasi pangan. ”Inflasi kita kan hanya 3%-an. Di antaranya adalah efek dari impor tadi kan,” imbuhnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement