IPO, Saham Tridomain Performance Materials Juga Naik 50%
JAKARTA - PT Tridomain Performance Materials Tbk (TDPM) mencatatkan saham perdana di bursa efek Indonesia (BEI) hari ini. Perusahaan menjadi emiten ke tujuh yang tercatat di pasar modal tahun 2018.
Tridomain melepas sebanyak-banyaknya 1,81 miliar unit saham kepada publik. Pada pembukaan perdagangan pagi ini, saham perusahaan dengan kode TDPM ini naik 114 poin atau 50% ke level Rp342 dari harga awal Rp228. Saham TDPM ditransaksikan 28 kali dengan volume sebanyak 28.855 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp985,15 juta.
Direktur Utama Choi Coon Ha mengatakan, perusahaan akan memaksimalkan kinerja perusahaan setelah tercatat sebagai perusahaan tercatat. "Ini kesempatan untuk perusahaan meningkatkan kapasitas, market share dan laba perusahaan," ujar dia di Gedung BEI, Senin (9/4/2018).
Baca Juga: IPO, Saham Gihon Telekomunikasi Indonesia Dibuka Melejit 50%
Dari IPO ini, perusahaan akan meraup dana segara sebesar Rp412,68 miliar. Rencananya, perseroan akan mempergunakan dana yang didapat dari IPO untuk memberikan pinjaman kepada anak usaha. 55% untuk ekspansi entitas anak sisanya 45% pemberian modal kerja ke entitas anak.
Sekadar informasi, PT Tridomain Performance Materials hari ini mencatatkan saham perdananya bersama perusahaan jasa penunjang telekomunikasi PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON).
Pada pembukaan perdagangan, saham perusahaan dengan kode GHON ini naik 585 poin atau 50% ke level 1.755 dari harga penawaran awal Rp1.170. Saham GHON ditransaksikan satu kali dengan volume sebanyak 10 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp1,76 juta.
Dalam initial public offering (IPO) perusahaan mengalami kelebihan permintaan atau ovesrsubscribe 1,7 kali. Lewat aksi korporasi ini GHON menargetkan akan meraih dana segar sebesar Rp178,87 miliar.
Sebanyak 72% dari total dana hasil IPO akan digunakan untuk membayar utang ke Bank Mandiri sebesar Rp90 miliar. GHON akan menggunakan 23% hasil IPO untuk modal kerja, dan 3% sisanya akan digunakan untuk belanja modal.
(Martin Bagya Kertiyasa)
