JAKARTA – Geliat pertumbuhan harga komoditas membawa berkah terhadap emiten jasa angkutan pelayaran yang ikut mendongkrak pendapatan bisnis. Hal inilah yang dirasakan PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP) yang mencatatkan pendapatan kurang lebih sebesar USD46,5 juta per kuartal III 2018.
Dengan pencapaian tersebut, perusahaan telah mencapai 75% dari target pendapatan perusahaan sebesar USD62 juta. Sebelumnya di paruh pertama tahun ini, pendapatan SHIP mencapai USD26,59 juta atau tumbuh 36,08% dari tahun sebelumnya sebesar USD19,54 juta. Direktur Utama SHIP, Harjati mengatakan pihaknya optimis akan mencapai target pendapatan di akhir tahun 2018 ini. “Hingga kuartal III kami sudah on track sekitar 75% dari target yang ditetapkan,” ujarnya di Jakarta, dikutip dari Harian Neraca, Selasa (9/10/2018).
Baca Juga: Kejar Pendapatan Naik 35%, Sillo Maritime Siap Private Placement Tahun Ini
Adapun perolehan pendapatan tersebut didukung oleh adanya perpanjangan kontrak baru dengan PT Pertamina Hulu Energi OSES (PHE) hampir senilai USD100 juta. Disebutkan perpanjangan kontrak tersebut adalah kontrak charter untuk 1 unit floating storage offloading senilai USD43,23 juta dan kontrak konsorsium federal II senilai USD51,31 juta. Lama kontrak baru ini masing-masing 5 tahun hingga tahun 2023.
Lebih lanjut terkait penambahan kembali kontrak baru menurut Harjati pihaknya masih dalam proses penjajakan dengan calon konsumen. Harapannya di Desember 2018 ini sudah bisa terwujud. Kemudian belum lama ini, perseroan kedatangan dua kapal baru senilai USD60 juta. Dengan datangnya kapal baru ini, secara total SHIP sudah memiliki sebanyak 15 kapal.
Kata Harjati, sebenarnya ada tiga kapal baru yang hadir di tahun ini. Hanya saja, satu kapal baru itu adalah pembelian lama yang baru saja datang. “Hingga akhir tahun belum akan ada penambahan kapal lagi. Kami biasa tambah kapal jika ada kontrak baru jadi utilitas kapal 100% dedicated,” ujarnya.
Perusahaan sebelumnya telah membeli satu unit kapal CST SHIP 111 pada tahun lalu namun baru bisa memberi kontribusi sejak kuartal II-2018. Oleh karena itu setidaknya akan ada tiga kapal baru yang akan menjadi penopang pendapatan perseroan tahun 2018. Rincian kapal baru ini adalah dua unit kapal seharga USD60 juta, salah satunya adalah kapal Floating Storage Offloading dan satu lagi kapal Liquefied Petroleum Gas (LPG) tanker yang berasal dari Yunani dengan kapasitas 3.443 m³.
Baca Juga: Beli Kapal FSO, Sillo Maritime Butuh Dana Rp78 Miliar
Ketiga kapal ini diharapkan dapat memberi kontribusi sebesar USD10 juta pada total target pendapatan SHIP tahun 2018 dari USD55 juta menjadi USD65 juta atau tumbuh 40,35% dibandingkan pendapatan tahun lalu sebesar USD46,31 juta. Tahun ini, perseroan menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 35% menjadi USD62,52 juta dibandingkan dengan 2017 yang sebesar USD46,31 juta.
Perseroan optimistis target tersebut dapat tercapai setelah pada tahun ini perseroan mengantongi dua kontrak senilai USD87 juta dari Petrochina dan Pertamina. Dari kontrak dan investasi tersebut, perseroan menargetkan laba bersih tahun ini dapat mencapai USD13,82 juta, meningkat di kisaran 5,4% dibandingkan laba bersih yang dibukukan perseroan pada 2017 sebesar USD13,11 juta.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)