Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tol Jakarta-Cikampek Macet Parah, Menhub: Kami Periksa Secara Ketat

Taufik Fajar , Jurnalis-Rabu, 14 November 2018 |14:38 WIB
Tol Jakarta-Cikampek Macet Parah, Menhub: Kami Periksa Secara Ketat
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Foto: Okezone
A
A
A

JAKARTA - Tol Cikampek arah Jakarta mengalami kepadatan atau kemacetan beberapa hari yang lalu. Kepadatan terjadi akibat adanya pekerjaan pada proyek pembangunan jalan layang tol Jakarta-Cikampek.

Terkait hal itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya sudah menugaskan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), bersama Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dan semua pihak untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Baca Juga: 3 Lajur Jalan Tol Jakarta-Cikampek Ditutup, Begini Penjelasan Jasa Marga

"Satu hal yang harus dilakukan yakni window time itu harus bisa diatur. Jadi tidak boleh seenaknya sendiri semalaman window time itu ada," ujarnya di Jakarta, Rabu (14/11/2018).

Kedua, lanjut dia, harus ada construction management dan time planning yang baik. Ketiga harus ada kesadaran masing-masing di situ, jangan egois.

Penutupan Lajur Tol Jakarta-Cikampek untuk Pengujian Box Girder 

"Keempat, kita minta pada operator itu mengikuti apa yang sudah dikaji. Kelima saya minta BPTJ dan Dirjen Darat untuk memeriksa secara ketat, tegas saja deh," ungkapnya.

Sebelumnya, Tol Cikampek arah Jakarta dilaporkan mengalami kepadatan pada pagi hari ini, Senin (12/11/2018). Kepadatan terjadi akibat adanya pekerjaan pada proyek pembangunan jalan layang tol Jakarta-Cikampek.

Baca Juga: Menteri PUPR: Tol Layang Jakarta-Cikampek Sangat Ditunggu-tunggu

Dilansir dari akun twitter PT Jasamarga, kemacetan terjadi sudah terjadi sejak di wilayah Dawuan tepatnya pada km 62- km 60 arah Jakarta. Selain itu, kemacetan juga berlanjut di wilayah Karawang Timur km 54 hingga Karawang Barat di km 42.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement