JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menggelar rapat koordinasi. Dalam acara tersebut dihadiri oleh sejumlah Kementerian/Lembaga pusat serta perwakilan asosiasi.
Adapun beberapa pihak yang hadir adalah Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Muhammad Fachir, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud, Deputi Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Rizal Affandi Lukman, Executive Director Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC), Mahendra Siregar, serta perwakilan dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia/GAPKI.
Usai rapat, Menko Darmin mengatakan tujuan rapat koordinasi kali ini adalah membahas mengenai kelapa sawit. Sekaligus juga untuk mendengarkan dan menerima kunjungan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Kelapa Sawit The Internasional Union for Consercation of Nature (IUCN) Erik Meijer.
Baca Juga: Masih Banyak Pasar Sawit RI Selain Filipina
"Kita menerima mr. Erick Meijaard adalah seorang peneliti dari IUCN yang merupakan pihak independen yang melakukan studi mengenai kelapa sawit dan minyak nabati lainnya," ujarnya dalam acara konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (4/2/2019).
Menurut Darmin, pertemuan kali ini adalah untuk mendengar langsung bagaimana studi yang dilakukan oleh Erik mengenai sawit. Apalagi belakangan sawit banyak ditentang oleh dunia internasional karena di tuding merusak lingkungan.
"Kita tahu bahwa di dunia ini ada beberapa produk yang sama sama menghasilkan minyak nabati. Selain kelapa sawit tentu ada minyak bunga matahari, minyak kedelai macam-macam," jelasnya.
Darmin menambahkan, IUCN diharapkan bisa memberikan studi yang seimbang. Artinya tidak menjelek- jelekkan kelapa sawit saja melainkan juga harus memberikan informasi mengenai dampak positif dari sawit.
"Tidak mengikuti irama yang sekedar mencari-cari kesalahan dari kelapa sawit tetapi berupaya menunjukkan kelebihan kekurangan dan apa hal hal yang bisa ditempuh oleh berbagai negara termasuk Indonesia dalam persoalan pemenuhan minyak nabati dunia," jelasnya.
Sementara itu Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Joko Supriyono adanya studi ini sangat membantu. Karena menurutnya dengan studi ini publik bisa mengetahui jika tuduhan terhadap kelapa sawit tidaklah benar.
"Saat ini palm oil dikaitkan dengan deforestasi, dengan studi ini sangat membantu karena publik akan baca bahwa tuduhan itu tidak benar bahwa palm oil sebagai satu-satunya target isu deforestasi agar global market pasar internasional Eropa baca studi ini sehingga punya paham yang baik," jelasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)