JAKARTA - Permasalahan utang kembali dibahas dan Menteri Keuangan Sri Mulyani pun 'masih' jadi korban soal utang. Sri Mulyani curhat dirinya dituduh sebagai ratu utang.
Padahal, menurut Sri Mulyani utang salah satu instrumen yang dibutuhkan dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Utang juga diperlukan untuk menutupi defisit anggaran.
Hal itu dinyatakan Sri Mulyani untuk menjawab pernyataan salah satu anggota DPR RI yang mengeluhkan anggaran untuk ruang kerja lebih besar dan pembangunan infrastruktur di daerah pemilihannya. Menurutnya, DPR memang mewakili suara rakyat dan memiliki hak anggaran, namun itu sudah tersusun dalam APBN.
"Nanti akan terkena konsekuensi. Utangnya akan makin tinggi, itu saya yang selalu dituduh sama masyarakat disebut ratu utang. Padahal ini adalah konsekuensi dari yang kita sebutkan tadi, dan kebijakan fiskal adalah pemerintah yang mengajukan ke DPR, kemudian kita bersama bahas dan dibentuk menjadi UU APBN, di situlah semua sudah terwadahi," kata Sri Mulyani.