JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan, penurunan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed, tidak berpengaruh signifikan pada pergerakkan nilai tukar Rupiah. Lantaran, pasar sudah memperkirakan pelonggaran moneter tersebut.
"Penurunan suku bunga The Fed memang sudah di price in pasar," ujar Perry di Kantor Pusat BI, Jakarta, Jumat (1/11/2019).
Baca Juga: Rupiah Tekan Dolar AS ke Rp14.004/USD
Kebijakan yang sudah terukur oleh pasar itu, membuat investor asing tetap menanamkan dananya di Tanah Air. Kepercayaan investor pada Indonesia juga semakin didukung karena fundamental perekonomian yang terjaga.
Sehingga mekanisme pasar dalam negeri terus bergerak dan berkembang dengan baik secara supply dan demand. Hal ini juga tidak terlepas dengan didorong perbankan maupun pelaku usaha.
"Jadi tidak ada pengaruh yang signifikan mengenai apa yang terjadi di global, termasuk juga penurunan suku bunga The Fed," katanya.
Oleh sebab itu, kini nilai tukar Rupiah tetap bergerak stabil di level Rp14.000 per USD. "Bahkan beberapa kali Rupiah bergerak ke bawah Rp14.000 per USD," imbuh dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)