JAKARTA - Harga emas jatuh pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), mundur dari level tertingginya dalam satu bulan.
Pelemahan harga emas karena membaiknya optimisme pasar yang lebih luas setelah tanda-tanda kemajuan menghadapi wabah coronavirus di beberapa negara.
Melansir Reuters, Jakarta, Rabu (8/4/2020), harga emas di pasar spot turun 1% menjadi USD1.654.83 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi satu bulan USD1.671.40.
"Selera risiko kembali di pasar karena infeksi baru menolak. Itu membebani harga emas. Juga hasil yang lebih tinggi negatif untuk emas, " kata Quantitative Commodity Research analis Peter Fertig.
"Namun, beberapa investor khawatir bahwa kebijakan moneter akan menyebabkan inflasi. Bagi mereka, membeli emas di level ini tetap ada menarik," katanya.
Optimisme hati-hati di sekitar pelambatan dalam kasus yang dilaporkan coronavirus baru di beberapa negara mengangkat saham Eropa untuk hari kedua, bahkan ketika perusahaan terus mengambil langkah-langkah ke pantai uang tunai setelah kuncian menghancurkan permintaan global.
Lebih dari 1,32 juta orang di seluruh dunia telah dilaporkan terinfeksi virus corona dan 74.087 orang telah meninggal.
Perdana Inggris Menteri Boris Johnson dibawa ke perawatan intensif pada hari Senin setelah kondisinya memburuk.
Pandemi Covid-19 telah mengguncang pasar keuangan selama kursus dari kuartal terakhir dan mendorong negara untuk memperluas kuncian ke kurangi penyebarannya.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe siap untuk mengumumkan keadaan darurat untuk Tokyo dan enam prefektur lainnya serta meresmikan rencana paket stimulus untuk mendukung perekonomian.
"Investor emas senang di tingkat bank sentral stimulus dan pengeluaran fiskal, terutama ketika itu meningkat tingkat utang pemerintah, "kata Stephen Innes, kepala pasar strategist di perusahaan jasa keuangan AxiCorp.
(Dani Jumadil Akhir)