JAKARTA - Kabar mengenai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang dinyatakan positif Covid-19 menjadi perbincangan hangat di semua negara. Bahkan, kabar ini sempat membuat pasar saham di dunia termasuk Indonesia anjlok.
Pengamat Ekonomi Indef Bhima Yudhistira mengatakan, kabar mengenai Trump yang terkena Covid-19 membuat ketidakpastian makin meningkat. Mengingat yang terkena Covid-19 adalah pemimpin negara yang superpower di dunia.
“Ketidakpastian ekonomi makin meningkat karena ekonomi superpower dunia pemimpinnya kena Covid-19,” ujarnya saat dihubungi, Sabtu (3/10/2020).
Baca Juga: Dampak Trump Positif Covid-19, Investor Kabur
Salah satu yang paling terdampak langsung adalah pasar saham dan keuangan. Nilai tukar dolar akan naik karena para investor memilih untuk investasi yang aman, sedangkan pasar saham akan anjlok.
Anjloknya pasar saham di Amerika Serikat juga berdampak pada Indonesia. Oleh karena itu, pada penutupan kemarin IHSG anjlok 0,87% ke level 4.927.
“Ini paling berdampak pada gejolak di pasar keuangan dalam jangka pendek. Dolar AS langsung diburu oleh investor karena dianggap aset yang aman. Rush ke Dolar menyebabkan Rupiah melemah lebih dari Rp15.000. Investasi di saham pun dijauhi oleh investor karena resikonya tinggi. IHSG terpantau alami aksi jual asing dan terkoreksi 0,9% per sesi sampai siang ini,” jelasnya
Sementara untuk sektor rill, dampaknya adalah kepastian perang dagang AS-China yang belum menunjukan titik terang. Padahal menurutnya, saat ini sedang dalam momen yang krusial yakni Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat.
“Untuk sektor riil kondisi Trump yang sakit juga berdampak pada belum jelasnya penyelesaian perang dagang dengan China. Situasi menjadi tidak menentu padahal kita berada di momen yang krusial mendekati Pilpres AS November mendatang,” katanya.
(Dani Jumadil Akhir)