"Karena ini setup baru sehingga semuanya bisa artifisial intelijennya bisa dipakai, semuanya terdigitalisasi, semuanya bisa dilihat dengan cepat dan proses keputusannya juga bisa diambil cepat, baik dari sisi pengusaha maupun operator," jelasnya.
Saat ini saja lanjut Taufiek, tanpa adanya Pelabuhan Patimban, industri automotif sudah dapat melakukan ekspor mobil sebesar 332.000 unit mobil. Sehingga diharapkan dengan adanya Pelabuhan Patimban target ekspor 1 juta unit pada 2025 akan mudah dicapai.
"Dengan optimalisasi di Pelabuhan Patimban maka akan mendorong peningkatan produksivitas industri. Digitalisasi juga penting dikembangkan agar pengambilan keputusan baik dari sisi pengusaha dan operator dapat terjadi secara cepat," jelasnya.
(kmj)