Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kebutuhan Mendesak, Erick Thohir Minta BUMN Percepat Suplai Oksigen

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Rabu, 14 Juli 2021 |12:59 WIB
Kebutuhan Mendesak, Erick Thohir Minta BUMN Percepat Suplai Oksigen
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir meminta, perusahaan pelat merah terus mengambil perannya di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya, memaksimalkan suplai oksigen untuk kebutuhan medis.

Pemegang saham mencatat, distribusi oksigen bagi kebutuhan medis sangat mendesak untuk menangani pasien Covid-19. Karenanya, BUMN harus memaksimalkan perannya untuk memenuhi ketersediaan alat bantu pernapasan tersebut.

"Setelah Pertamina, hari ini saya meninjau proses penyaluran bantuan oksigen di pabrik gas industri Krakatau Steel. Tentunya, kami akan senantiasa terus memaksimalkan peran BUMN dalam membantu penanganan Covid-19 di Indonesia," ujar Erick melalui akun Instagramnya, dikutip Rabu (14/7/2021).

Tercatat, rumah sakit, fasilitas kesehatan, maupun instansi pemerintah di sejumlah wilayah, seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah sudah mendapatkan bantuan pengisian oksigen dari Krakatau Steel.

Baca Juga: Erick Thohir Tugasi Krakatau Steel Pasok Oksigen Gratis, Ini Syaratnya

"Saat saya datang tadi, terdapat petugas dari DKI Jakarta dan juga Temanggung, Jawa Tengah, yang sedang melakukan pengisian oksigen," katanya.

Krakatau Steel sendiri akan meningkatkan produksi oksigen yang digunakan untuk kebutuhan medis. Rencananya, perseroan akan memproduksi 1.000 tabung oksigen per harinya.

Baca Juga: Atasi Covid-19, Erick Thohir: Presiden Benar-Benar Hatinya di Rakyat

Jika 1.000 oksigen bisa diproduksi per harinya, maka diperkirakan perusahaan bisa menyediakan 250 ton oksigen per bulannya. Saat ini, jumlah oksigen yang bisa diproduksi perseroan mencapai 800 tabung per hari.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement