JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani bicara soal ekonomi syariah di Indonesia. Penerapan ekonomi syariah sudah terintegrasi dalam perkembangan di Tanah Air.
"Dalam tiga dekade ini dikembangkan Indonesia diharapkan sistem menjunjung tunggu nilai keadilan. Prinsip moral syariah bersumber dengan Al-qur'an dan hadist dengan mengandung prinsip keadilan, tauhid, keseimbangan pertanggung jawab persaudaran. Itu nilai universal bertujuan kemashlatan," kata Sri Mulyani dalam video virtual, Kamis (28/10/2021).
Baca Juga: Sri Mulyani Curhat Keuangan Negara Terguncang
Sri Mulyani menambahkan, secara instrumentaral ekonomi syariah mewujudkan keadilan, termasuk terhindari dari eksploitasi dan perjudian yang bisa merugikan ekonomi negara.
"Ekonomi syariah menghindari eksploitasi dan kezoliman atau disebut riba atau menghindari unsur spekulasi dan menghindari perjudian. Ini adalah unsur yang menimbulkan dampak negatif bagi ekonomi suatu negara yang diharamkan Islam," kata Sri Mulyani.
Sementara itu, Indonesia telah mendedikasikan sejumlah anggaran belanja untuk meningkatkan SDM. Baik dalam bentuk belanja pendidikan, kesehatan, maupun jaring pengaman sosial.
Alokasi APBN untuk belanja kesehatan mencapai lebih dari 6%, belanja pendidikan sesuai konstitusi yaitu 20%, dan jaring pengaman sosial termasuk juga untuk subsidi untuk keluarga rentan dan miskin. Indonesia mencoba memotong kemiskinan lintas generasi melalui anggaran ini.
“Memastikan bahwa siapapun penduduk Indonesia tidak ada yang tertinggal di belakang. Mereka bisa mendapatkan layanan kesehatan dan pendidikan yang baik,” tandasnya.
(Dani Jumadil Akhir)