JAKARTA - Nilai tukar (kurs) Rupiah ditutup menguat 39 poin, walaupun sebelumnya sempat menguat 45 poin di level Rp14.331 dari penutupan sebelumnya di level Rp14.370.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, indeks dolar menguat disebabkan sentimen pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat termasuk di Federal Reserve.
"Harga konsumen yang tinggi diperkirakan akan mendorong pasar mata uang dan membantu dolar, meskipun kekhawatiran tentang virus corona sangat membebani pikiran para pedagang," tulis Ibrahim dalam risetnya, Senin (13/12/2021).
Baca Juga: BI Sebut Rupiah Bisa Tertekan tapi Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Selain itu, kabar terbaru tentang varian Omicron, menjadi sentimen paling signifikan untuk pasar mata uang minggu ini, dibarengi pertemuan kebijakan bank sentral, dengan enam bank sentral G10 dan sejumlah bank sentral pasar berkembang akan bertemu.
Sedangkan pertemuan paling penting adalah pertemuan dua hari Federal Reserve yang berakhir pada hari Rabu, dan Investor sekarang mengharapkan Fed untuk memberi sinyal pengurangan pembelian aset yang lebih cepat minggu ini, dan dengan demikian awal yang lebih awal untuk kenaikan suku bunga. Ini juga akan memperbarui plot titik untuk tarif selama beberapa tahun ke depan.
Baca Juga: Rupiah Kian Perkasa Lawan Dolar AS, Menguat ke Rp14.319/USD! Ini Pemicunya
Selain itu, baik Bank Sentral Eropa dan Bank Jepang akan meninjau pengaturan kebijakan mereka minggu ini. Jajak pendapat Reuters dari pengamat ECB memperkirakan akan mengurangi separuh jumlah aset yang dibelinya setiap bulan mulai April, tetapi kenaikan suku bunga masih bertahun-tahun lagi.
Juga mengadakan pertemuan adalah bank sentral Norwegia dan Swiss dan Bank of England, yang diharapkan menunggu informasi lebih lanjut tentang dampak ekonomi dari varian Omicron baru sebelum menaikkan suku bunga, menurut jajak pendapat terpisah Reuters.
Di sisi data, indeks harga konsumen (CPI) AS hari Jumat tumbuh 6,8% tahun ke tahun dan 0,8% bulan ke bulan di bulan November, sedangkan CPI inti tumbuh 4,9% tahun ke tahun dan 0,5% bulan ke bulan. Ini merupakan kenaikan tahunan terbesar sejak 1982.