• Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP)
Penataan di 5 Kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dilaksanakan di Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Manado-Likupang. Salah satu agenda yang tercatat adalah membangun 398 unit sarana hunian pariwisata (Sarhunta) di DPSP Mandalika Lombok, Nusa Tenggara Barat. Pembangunan ini diharapkan dapat menjadi pendukung destinasi pariwisata dan menjadi alternatif hunian wisatawan yang berkunjung ke NTB saat ajang MotoGP 2022 berlangsung di waktu yang akan datang. Selain itu, pembangunan Sarhunta juga direncanakan dibangun di KSPN Mandalika sebanyak 915 unit.
• Pengembangan Food Estate
Program keempat yang menjadi prioritas pembangunan infrastruktur 2021 adalah pengembangan food estate di 3 lokasi, yakni Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Timur, dan Sumatera Utara. Program ini merupakan penunjang dari Program Strategis Pembangunan Pertanian Nasional tahun 2021. Pada Juli 2021, sistem irigasi dan akses jalan telah dibangun di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara dengan luas sekitar 1.000 hektare. Proses pembangunan jaringan irigasi dan air baku telah dilaksanakan sebesar 50 Ha dari total lahan 200 Ha pada tahun lalu. Pembangunan ini dimulai tahun lalu dan diperkirakan akan rampung pada tahun 2023, dengan total anggaran sebesar Rp406,9 miliar.
Selain irigasi, akan dibangun pula jalan akses sepanjang 9 km yang dilaksanakan pada Maret hingga Desember 2021 dengan anggaran Rp71,93 miliar. Jembatan sepanjang 50 meter juga dibentuk dengan biaya Rp16,01 miliar.
• Pengembangan Kawasan Industri
Proyek ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan pemulihan ekonomi nasional yang ambruk akibat pandemi Covid-19. Salah satu yang dibangun adalah Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah yang memiliki lahan seluas 4.300 hektare secara keseluruhan. Sejumlah infrastruktur dasar tengah dibangun secara terpadu oleh PUPR dan kementerian Pekerjaan Umum, seperti konektivitas, air baku dan air minum, pengelolaan sampah, sanitasi, serta perumahan.
Sebagai pendukung konektivitas, dibangun adalah jalan akses menuju KIT Batang sepanjang 3,1 kilometer dengan anggaran Rp 450 miliar, jalan dan jembatan sepanjang 120 meter dengan anggaran Rp 185 miliar dan Rp 163 miliar. Pembangunan Simpang Susun (SS) Akses KIT Batang, yang menjadi bagian dari ruas Jalan Tol Batang-Semarang, telah rampung.
Sarana lain yang akan mendukung KIT Batang adalah dua buah bendungan, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), serta 10 tower Rumah Susun (Rusun).
(Feby Novalius)