Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

AS Stop Impor dari Rusia, Harga Minyak Dunia Bisa Tembus USD300/Barel

Tim Okezone , Jurnalis-Rabu, 09 Maret 2022 |08:06 WIB
AS Stop Impor dari Rusia, Harga Minyak Dunia Bisa Tembus USD300/Barel
Minyak meroket USD300 per Barel. (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Harga minyak meroket USD300 per barel setelah Amerika melarang impor ke Rusia, Selasa (8/2/2022).

Melansir VOA Indonesia. di mana Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan Washington dan sekutu Eropa melarang impor minyak dari Rusia.

Kemudian, dengan ditutupnya pipa gas utama Rusia-Jerman untuk menindaklanjuti ancaman untuk memotong pasokan energi dari Rusia.

"Sangat jelas bahwa penolakan terhadap minyak Rusia akan menyebabkan konsekuensi bencana bagi pasar global," ujar Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak dalam sebuah pernyataan di televisi pemerintah, sebagaimana dikutip dari Reuters.

 BACA JUGA:Harga Minyak Dunia Meroket ke USD130/Barel Usai AS Larang Impor dari Rusia

"Lonjakan harga tidak dapat diprediksi. Itu akan menjadi $300 per barel, bahkan lebih," tambahnya.

Lalu, Novak menyebut Eropa akan membutuhkan lebih dari satu tahun untuk mengganti volume minyak yang diterimanya dari Rusia.

Bahkan, kini harus membayar harga yang jauh lebih tinggi

"Politisi Eropa perlu secara jujur memperingatkan warga dan konsumen mereka tentang apa yang diharapkan," ucap Novak.

"Jika Anda ingin menolak pasokan energi dari Rusia, silakan. Kami siap untuk itu. Kami tahu ke mana kami bisa mengarahkan pasokan yang kami punya,” lanjutnya.

Adapun Rusia memasok 40 persen gas Eropa, memenuhi kewajibannya secara penuh.

 BACA JUGA:Wapres Wanti-Wanti Kasus Minyak Goreng dan Kedelai Tak Terjadi Jelang Bulan Puasa

Namun, tetap berhak membalas Uni Eropa setelah Jerman bulan lalu membekukan sertifikasi pipa gas Nord Stream 2.

"Sehubungan dengan ... pengenaan larangan Nord Stream 2, kami memiliki hak untuk mengambil keputusan yang cocok dan memberlakukan embargo pada produksi gas melalui pipa gas Nord Stream 1," bebernya.

"Sejauh ini kami tidak mengambil keputusan seperti itu. Namun politisi Eropa dengan pernyataan dan tuduhan mereka terhadap Rusia, mendorong kami ke arah itu,” ungkapnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement