Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kondisi Pasar Glodok Memprihatinkan, Ini Alasan Pedagang Masih Bertahan

Zuhirna Wulan Dilla , Jurnalis-Jum'at, 20 Januari 2023 |05:01 WIB
Kondisi Pasar Glodok Memprihatinkan, Ini Alasan Pedagang Masih Bertahan
Pasar glodok sepi. (Foto: BBC)
A
A
A

JAKARTA - Kondisi Pusat Perbelanjaan Glodok kini memprihatinkan karena begitu sepi sejak pandemi Covid-19 menerjang.

Adapun Pedagang Glodok ada yang memilih bertahan meski sejak pandemi, transaksi tatap muka calon pembeli dan para pedagang kian menurun dan digantikan situs penjualan online.

Untuk di Harco Glodok, pengunjung akan langsung disambut pemandangan kios-kios yang masih buka setelah libur tahun baru.

Sebagian besar mengobral aksesori elektronik dan perangkat kantor yang ditawarkan kepada pengunjung yang lalu-lalang.

 BACA JUGA:Gedung LTC Glodok Terbakar, Kerugian Ditaksir hingga Rp500 Juta

Tapi sayangnya jika pengunjung ke ke lantai atas, jumlah kios-kios yang tutup lebih banyak dibandingkan dengan kios-kios yang buka di lantai bawah.

Kecuali satu-dua yang masih melayani pelanggan di tengah lorong-lorong penuh penutup besi. Salah satunya adalah sebuah toko yang terletak di lantai atas ujung kiri. Toko itu merupakan satu-satunya toko ‘hidup’ di tengah dua gerai yang sudah tutup.

Toko itu milik Vincent yang menjaganya seorang diri. Ia bersembunyi di balik tumpukan rak-rak tinggi berisi kardus. Vincent sudah berjualan kipas angin di Glodok selama 20 tahun. Usaha tersebut merupakan turunan dari keluarganya yang giat berbisnis sejak tahun 1970-an.

Dia mengatakan 75% dari omzetnya berasal dari langganan, dan hanya sebagian kecil dari penjualan e-commerce.

“Pembeli online masih relatif [sedikit] ya, masih belum begitu ramai. Dalam seminggu mungkin bisa dua atau tiga pembeli,” ujar Vincent dikutip dari BBC Indonesia, Kamis, 19 Januari 2023.

Dia juga menjelaskan bahwa toko offlinenya membawa rezeki lebih dibandingkan akun Tokopedianya.

Bahkan dia mengaku menerima sekitar 30 sampai 35 pesanan per hari dari orang yang telah berlangganan dengan tokonya sejak tahun 1990-an sampai awal 2000-an.

Menurutnya, masih ada pelanggan yang lebih memilih berbelanja langsung ke tokonya ketimbang membeli produknya lewat situs niaga online.

Baca Selengkapnya: Sepi Bak Kuburan, Ini Kisah Pedagang Glodok Bertahan di Tengah Gempuran Belanja Online

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement