JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa pemerintah akan membatasi dan mempersulit penggunaan kendaraan bahan bakar fosil.
Hal itu untuk dapat menggenjot kendaraan listrik yang melintas jalanan di Indonesia semakin banyak. Sehingga kualitas udara di Indonesia semakin membaik.
"Kita prioritas kepada mobil listrik. Karena itu memperbaiki kualitas lingkungan, udara dan lainnya," kata Luhut saat ditemui di acara TikTok Southeast Asia Socio-Economic Impact Report di Hotel The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (15/6/2023).
Luhut mengatakan bahwa saat ini pemerintah sedang membuat aturan terkait pembatasan kendaraan berbahan bakar fosil. Adapun ketika ditanya apakah pembatasan kendaraan tersebut dilakukan tahun ini, Luhut hanya mengatakan nanti akan kita terapkan.
"Ya nanti kita kan terapkan. Saat ini kita sedang rumuskan (aturan pembatasan kendaraan berbahan fosil)," katanya.
Sebelumnya, wacana pembatasan kendaraan berbahan bakar fosil diungkapkan Luhut saat memberikan sambutan di acara Launching Battery Asset Management Services di Kantor Kemenko Marves.
"Kita juga secara bertahap akan mulai mempersulit, ya tanda kutip, mobil-mobil combation (konvensional)," ujar Luhut.
Menurutnya, pembatasan penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil dan memasifkan penggunaan kendaraan listrik mampu memperbaiki indek kualitas udara di kota-kota besar, salah satunya DKI Jakarta.
"Dengan demikian, air quality Jakarta bisa lebih baik, sehingga keluarga kita akan mendapat air quality seperti mungkin di negara tetangga kita," ucap dia.
Pemerintah, lanjut Luhut, menargetkan pada 2030 nanti, 10% dari total populasi Indonesia bisa menggunakan kendaraan EV Battery. Proyeksi ini bisa dilakukan melalui kerja sama BUMN dan investor asing.
(Taufik Fajar)