Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Fakta Inflasi Juni 2023 Capai 0,14%, Ini Biang Keroknya

Nasya Emmanuela Lilipaly , Jurnalis-Sabtu, 08 Juli 2023 |03:18 WIB
5 Fakta Inflasi Juni 2023 Capai 0,14%, Ini Biang Keroknya
Inflasi Juni 2023 (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Indonesia secara month to month (mtm) Juni 2023 sebesar 0,14%. Sementara itu, inflasi Juni 2023 secara tahunan sebesar 3,52%.

"Inflasi secara year on year (yoy) ini tercatat dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,00," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam Rilis BPS di Jakarta, 3 Juni 2023.

Berikut adalah fakta mengenai Inflasi Juni 2023 yang dirangkum Okezone, Sabtu (8/7/2023).

1. Inflasi Tahunan

BPS mencatat inflasi tahunan atau yoy pada Juni 2023 mencapai 3,52% jika dibandingkan dengan periode Juni 2022. Sementara itu, inflasi bulanan atau mtm mencapai 0,14% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

"Tingkat inflasi bulanan Juni 2023 lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya namun lebih rendah dibandingkan bulan yang sama tahun lalu," ujar Pudji Ismartini.

2. Penyumbang Inflasi

Pudji mengatakan bahwa untuk inflasi bulanan Juni 2023, penyumbang terbesarnya adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi 0,39%, sementara andil inflasinya adalah 0,10%.

"Komoditas penyumbang inflasi secara mtm terbesar di antaranya adalah daging ayam ras dengan andil 0,06%, tarif angkutan udara dengan andil sebesar 0,04%, telur ayam ras dengan andil 0,02%, dan kontrak rumah, bawang putih, rokok kretek filter serta ketimun yang memberikan andil masing-masing sebesar 0,01%," kata dia.

3. Inflasi Tertinggi

BPS juga menyampaikan, inflasi bulanan Juni 2023 menurut wilayah menunjukkan bahwa inflasi di 48 kota IHK lebih tinggi dari inflasi nasional. Sebanyak 78 kota mengalami inflasi, dan 12 kota mengalami deflasi.

Salah satu kota yang mengalami inflasi tertinggi berada di kota Jayapura. “Inflasi di kota Jayapura Sebesar 1,36%, dengan komoditas penyumbang inflasi adalah tarif angkutan udara dengan andil 1,11%, tomat 0,25%, beras 0,04%, rokok putih 0,03%, rokok kretek filter 0,03%, air kemasan 0,03%, cabai merah 0,01%, dan daging ayam ras 0,01%," terang Pudji.

Sedangkan, kota yang mengalami deflasi terdalam adalah Kota Sumenep.

4. Komponen Harga Diatur Pemerintah Alami Deflasi

BPS mencatat, berdasarkan komponennya, nampak komponen harga diatur pemerintah kembali mengalami deflasi.

"Komponen harga diatur pemerintah mengalami deflasi sebesar 0,02%." ujar Pudji.

5. Penyumbang Deflasi

Penyumbang utama deflasi tersebut adalah komoditas bensin, dan dengan demikian, komponen harga diatur pemerintah memberikan andil deflasi sebesar 0,01%.

"Di sisi lain, komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 0,44%. Angka ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 0,49%," ungkap Pudji.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement