Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Resmi IPO, Saham Samcro Hyosung (ACRO) Menguat 34,25%

Cahya Puteri Abdi Rabbi , Jurnalis-Kamis, 11 Januari 2024 |09:17 WIB
Resmi IPO, Saham Samcro Hyosung (ACRO) Menguat 34,25%
Saham Samcro Hyosung Adilestari menguat (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Saham PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Kamis (11/1/2024). Harga saham ACRO dibuka ke level Rp145 pada perdagangan perdananya. Sebelumnya, harga penawaran yang ditetapkan oleh perseroan sebesar Rp108 per saham.

Hingga pukul 09.02 WIB, harga saham ACRO berada di level Rp125 atau naik 15,74%. Adapun, volume saham yang diperdagangkan tercatat sebanyak 61,97 juta saham, dan nilai transaksi mencapai Rp7,94 miliar. Sedangkan frekuensinya sebanyak 6.258 kali.

“Kami berkomitmen untuk mempertahankan standar tertinggi soal transparansi dan tata kelola perusahaan,” kata Direktur Utama ACRO, Chung Tae Sung dalam Seremoni Pencatatan Saham ACRO di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perseroan menawarkan sebanyak 693,82 juta saham atau setara 20,00% dari total modal disetor dan ditempatkan. Adapun, perseroan akan menggunakan sebesar 30% dana hasil penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) untuk pembelian mesin, dengan rincian sebesar 60% akan digunakan untuk pembelian mesin dalam rangka pengembangan produk baru, serta sebesar 40% digunakan untuk pembelian mesin dalam rangka peningkatan dan otomatisasi proses produksi.

Kemudian, sebesar 10% akan digunakan perseroan untuk membayar pinjaman Dollar AS dari PT Bank Woori Saudara 1906 Tbk. Lalu, sekitar 15% akan digunakan untuk sewa gudang dan kantor di Jawa Tengah dan Jawa Timur, juga akan digunakan untuk membeli kendaraan operasional dan peralatan gudang dan kantor di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan, termasuk untuk pembelian kebutuhan bahan baku dan membiayai kegiatan operasional seperti biaya marketing, biaya SDM, biaya promosi, biaya desain kemasan, biaya perbaikan, pemeliharaan mesin dan bangunan, serta biaya overhead pabrik.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement