JAKARTA- El Salvador akan menjadi salah satu negara terkaya di dunia. Pasalnya mereka memiliki aset berupa bitcoin dan menerima mata uang kripto sebagai alat pembayaran yang sah.
Dilansir dari Cryptonews, Sabtu (4/5/2024), El Salvador mulai menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah pada bulan September 2021. Kemudian, pada tanggal 16 November 2022, Presiden El Salvador Nayib Bukele mengumumkan bahwa pemerintah akan mulai membeli 1 BTC per hari.
Meskipun keputusan Presiden Bukele mendapat kritik dari banyak pihak, dilaporkan bahwa Bitcoin yang dipegang oleh pemerintah El Salvador telah mencapai lebih dari 2,000 BTC dengan bernilai lebih dari $150 juta atau Rp 2,3 triliun.
Dan Presiden Bukele pernah menyatakan bahwa dia tidak berniat untuk menjual Bitcoin yang sangat besar di negaranya. Sehingga El Salvador dapat memperoleh lebih banyak keuntungan jika harga BTC terus meningkat.
Para pakar industri memperkirakan bahwa El Salvador pada akhirnya akan menjadi salah satu negara terkaya di dunia. Kapitalis Ventura yang berbasis di Silicon Valley, Tim Draper, baru-baru ini menyatakan di podcast Web3 Deep Dive bahwa El Salvador sedang berkembang menjadi negara yang inovatif.
"Mungkin dalam waktu 30 atau 40 tahun, El Salvador akan berubah dari negara termiskin dan paling banyak kejahatan, menjadi salah satu negara terkaya dan paling inovatif di dunia, hanya dalam jangka waktu tersebut. Dan ini hanya karena mereka menggunakan Bitcoin,"ta Draper.
Draper lebih lanjut menunjukkan bahwa jika Bitcoin mencapai USD100,000 El Salvador mungkin dapat melunasi pinjaman kepada Dana Moneter Internasional (IMF).
Senada dengan Draper, Alexander Mamasidikov, Pendiri dan CEO CrossFi, sebuah platform yang berfokus untuk menjembatani perbankan tradisional dengan blockchain mengatakan bahwa El Salvador akan segera mandiri secara finansial.
"Hal ini akan memungkinkan negara untuk fokus sepenuhnya pada tugas-tugas internalnya, yang merupakan hal paling penting di dunia modern kita,” kata Mamasidikov.
"Mengakui Bitcoin sebagai mata uang resmi telah memungkinkan pemerintah untuk sepenuhnya mengubah model keuangan dan mengambil kebijakannya sendiri," tambahnya.
(Feby Novalius)