Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Indonesia Siap Jadi Pionir Ekonomi Hijau dengan Potensi Energi dan Pengelolaan Limbah

Feby Novalius , Jurnalis-Jum'at, 12 September 2025 |18:10 WIB
Indonesia Siap Jadi Pionir Ekonomi Hijau dengan Potensi Energi dan Pengelolaan Limbah
Indonesia menyatakan komitmennya dalam mendorong transformasi menuju ekonomi hijau. (Foto :Okezone.com/Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Indonesia menyatakan komitmennya dalam mendorong transformasi menuju ekonomi hijau. Dengan potensi besar di bidang energi terbarukan, pengelolaan limbah, dan keberagaman ekosistem, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk menjadi pionir dalam penerapan prinsip keberlanjutan.

Potensi energi surya, hidro, serta panas bumi yang melimpah, ditambah dengan ekosistem hutan tropis dan mangrove yang dapat menyerap karbon, memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk berkontribusi lebih pada isu perubahan iklim global.

Namun, jalan menuju keberlanjutan tidaklah mudah. Berbagai tantangan, seperti implementasi yang belum merata dan standar yang terbatas, masih menjadi hambatan. Oleh karena itu, kolaborasi antara sektor pemerintah, bisnis, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan transisi hijau yang tidak hanya mungkin, tetapi juga terukur dan terverifikasi.

Dengan fokus pada pengelolaan sampah, efisiensi sumber daya, serta pengendalian perubahan iklim, Indonesia berpotensi untuk mengubah tantangan menjadi peluang yang berkelanjutan dan bernilai ekonomi tinggi.

Dalam mendorong transformasi praktik bisnis hijau, IDSurvey pun melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan sejumlah pemangku kepentingan strategis, yakni Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, PT Wasteforchange Alam Indonesia (W4C), dan PT Katadata Indonesia. Langkah ini menjadi bukti nyata peran IDSurvey dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor mulai dari lembaga pemerintah, mitra usaha, hingga komunitas akademik guna mempercepat penerapan prinsip keberlanjutan di berbagai lini industri.

Direktur Utama IDSurvey Arisudono Soerono menyampaikan, Indonesia memiliki potensi energi terbarukan setara 3.700 GW dengan potensi terbesar berasal dari energi surya, hidro, serta panas bumi. Di sisi lain, Indonesia memiliki potensi pemanfaatan limbah dengan sistem *waste-to-energy*.

"Dalam ekosistem hutan, Indonesia tercatat sebagai pemilik hutan tropis terbesar ketiga di dunia, serta ekosistem mangrove seluas 3,3 juta hektar yang dapat berperan sebagai penyerap karbon. Berbicara terkait *circular economy*, potensi daur ulang, efisiensi sumber daya, serta *green packaging* dapat menjadi fokus dalam mekanisme pengelolaan sampah. Semua hal ini memposisikan Indonesia untuk menjadikan tantangan sebagai peluang dalam ranah transformasi hijau," katanya, Jumat (12 September 2025).

"Kami memahami jalan menuju keberlanjutan dan transisi hijau tidaklah mudah. Implementasi yang belum merata, standar dan transparansi yang masih terbatas, serta meningkatkan kepercayaan berbagai pihak adalah tantangan lain yang tumbuh sejalan dengan implementasi keberlanjutan. Maka dari itu, kami tidak hanya membimbing, namun memverifikasi dan memastikan bahwa transisi hijau tidak hanya mungkin dilakukan, tapi terukur dan terpercaya. Mari bersama, kita bangun Indonesia yang tidak hanya maju, tapi juga berkelanjutan. IDSurvey siap berkolaborasi dan menjadi mitra strategis dalam transisi hijau," sambungnya.

Melalui kerja sama ini, IDSurvey bersama para pemangku kepentingan akan berfokus pada tiga bidang utama:

Testing, Inspection, Certification, Consultation, Classification, Statutory, Verification, dan Training untuk menunjang rencana strategis di bidang:

Tata lingkungan dan sumber daya alam berkelanjutan

Pengelolaan sampah, limbah, dan bahan berbahaya beracun

Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan

Pengendalian perubahan iklim dan tata kelola nilai ekonomi karbon

Penegakan hukum lingkungan hidup

Penguatan ekosistem pengelolaan sampah nasional yang terstandarisasi dan terukur.

Pengembangan informasi digital, riset berbasis data, dan branding dalam mendukung praktik bisnis berkelanjutan.

Inisiatif ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah untuk memperkuat ekosistem hijau nasional serta mendukung pencapaian target pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) dan *Net Zero Emission (NZE)*.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement