JAKARTA - Ketua Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (Asbisindo) Riawan Amin mengatakan keberadaan bank asing yang tergolong mudah untuk membuka bank di Indonesia hanya untuk mengeruk bangsa Indonesia.
"Ketidaksenangan kita pada asing bukan karena asingnya, tapi karena sistem yang tidak adil dan sistem yang mengeruk keuntungan," ungkapnya ketika ditemui Wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (23/5/2011).
Dia menambahkan masalah perbankan ini adalah masalah bisnis, contohnya Malaysia yang sangat membatasi masuknya bank asing, namun di Indonesia begitu mudahnya.
"Cara menyelenggarakan bisnis ini penting. Malaysia sangat membatasi masuknya bank asing, tapi kalau bank asing lakukan dengan cara cara yang sesuai dengan kepentingan bangsa tersebut mereka izinkan, di sana bank syariah dianggap akan memajukan masyarakat mereka," jelasnya.
Dia juga berpendapat di Indonesia memang harus ada regulasi yang jelas untuk mengatur keberadaan bank asing ini, sehingga bank asing ini tidak terus mengeruk keuntungan dari Indonesia.
"Soal asing, saya setuju dengan yang lain. Perbankan adalah institusi privilage, yang secara prinsip mencetak uang nonfisik, apakah kita mau asing mencetak uang kita?" pungkasnya. (idr)