Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

"Jangan Mentang-mentang BUMN Tak Bisa Dibangkrutkan"

Idris Rusadi Putra , Jurnalis-Kamis, 29 September 2011 |14:20 WIB
Mentang-mentang BUMN Tak Bisa Dibangkrutkan"" />
Ilustrasi.

JAKARTA - Bangkrutnya salah satu BUMN yang bergerak jasa konstruksi umum, yakni PT Istaka Karya, memberikan sinyal bagi perusahaan pelat merah lainnya untuk lebih berhati-hati.

Deputi Bidang Usaha Infrastruktur dan Logistik Kementerian BUMN Sumaryanto mengatakan, semua perusahaan berpotensi pailit, tidak terkecuali perusahan milik negara.

"Jangan mentang-mentang BUMN terus enggak bisa dibangkrutkan. Kalau memang bangkrut, bangkrut saja. Seperti perusahaan swasta juga," tegas dia kala ditemui di kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (29/9/2011).

Sumaryanto melanjutkan, pailitnya Istaka Karya telah memberikan sinyal pada BUMN dengan kinerja buruk. "Kecuali industri strategis seperti PAL, merpati, itu kan ada long term," jelas dia.

Intinya, sambung dia, bukan berarti di dukung negara maka BUMN tersebut harus selalu bertumpu pada negara. "Kita ini kan dalam posisi harus mandiri. Kalau PAL harus berkompetisi dengan industri galangan kapal yang lebih efisien di seluruh dunia kan enggak mungkin (dibantu terus)," kata Sumaryanto.

Menurutnya, memang harus ada afirmatif action yang dilakukan pemerintah. "Tapi kalau perusahaan jasa konstruksi biasa, kalau berkompetisi dalam bisnis kalau kalah ya lewat," tukas dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, pailitnya Istaka Karya, dinilai menjadi keputusan terbaik bagi perusahaan pelat merah tersebut. Pasalnya, dana yang digunakan untuk melakukan penyelamatan pasti akan besar.

Pemerintah melihat Bad debt yang ada terlalu sangat besar, sehingga, meskipun diberikan maka dibutuhkan waktu yang lama untuk mengembalikan dana tersebut. "Kalau itu nanti diberikan, recovery-nya mungkin 15-20 tahun, itu merugikan negara namanya," jelas Sumaryanto. (mrt)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement