Sesi I, IHSG Masih Tertekan Aksi Jual

JAKARTA - Euforia kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) nampaknya mulai pudar. IHSG pada penutupan perdagangan sesi I terkoresi 10,28 poin atau 0,26 persen ke 3.974,93.

Indeks LQ45 pun turut terkoreksi 3,46 poin atau 0,5 persen ke 689,31, sementara Jakarta Islamic Indeks (JII) mengikuti dengan merosot 1,81 poin atau 0,3 ke 564,94.

MNC Sekuritas dalam risetnya mengungkapkan, bursa Indonesia masih berpeluang menguat terbatas didorong sisa-sisa euforia penguatan kemarin akibat absennya kenaikan harga minyak dan penguatan rupiah. Meski begitu, IHSG berpeluang terkoreksi akibat aksi profit taking.

Sebanyak 114 saham melemah, diimbangi oleh 87 saham menguat, dan 109 saham stagnan. Transaksi terjadi dengan nilai tercatat mencapai Rp1,47 triliun dari volume transaksi sebesar 1,29 miliar lembar saham diperdagangkan. Meski begitu, investor asing tetap mencatatkan aksi beli sebesar Rp66,84 miliar.

Sektor-sektor IHSG bergerak dua arah, dengan sektor keuangan turun 2,78 poin atau 0,6 persen, sektor tambang anjlok 12,64 poin atau 0,5 persen, sementara sektor properti naik 1,23 poin atau 0,5 persen diikuti sektor perdagangan yang menguat 4,16 poin atau 0,6 persen.

Saham-saham di Asia pun bergerak melemah akibat sentimen negatif bursa global dengan indeks Hang Seng turun 105,58 poin atau 0,49 persen, indeks Nikkei merosot 24,31 poin atau 0,25 persen dan indeks Straits Times bergerak stagnan 2,48 poin.

Saham-saham yang bergerak menguat (top gainers) antara lain, PT Petrosea Tbk (PTRO) naik Rp1.500 ke Rp45.000, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) naik Rp250 ke Rp15.000, dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) naik Rp200 ke Rp5.850.

Saham yang bergerak melemah (top losers) antara lain, PT Astra Interntional Tbk (ASII) turun Rp450 ke Rp70.400, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp450 ke Rp56.300, dan PT Centris Multi Persada Pratama Tbk (CMPP) turun Rp200 ke Rp620. (mrt)

(Martin Bagya Kertiyasa)