Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

RI Siap Bantu Afrika Selatan Kembangkan Sukuk

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Senin, 05 Maret 2012 |08:10 WIB
RI Siap Bantu Afrika Selatan Kembangkan Sukuk
Dirjen Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto. (Foto: Koran SI)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah menawarkan diri membantu Afrika Selatan untuk mengembangkan obligasi berbasis syariah (sukuk).

"Mereka tertarik untuk mengembangkan pasar sukuk dan kami menawarkan bantuan jika diperlukan," kata Dirjen Pengelolaan Utang Kemenkeu Rahmat Waluyanto di Jakarta, Senin (5/3/2012).

Pada pekan lalu, Rahmat bersama delegasi Kemenkeu yang terdiri dari DJPU dan Bappepam-LK serta SRO pasar modal (BEI dan KPEI) melakukan perjalan kerja ke Pretoria dan Johannesburg, Afrika Selatan.

Di negara tersebut, dia mengatakan, pengembangan bond market khususnya retail bonds (yang diterbitkan national/local goverment dan korporasi) mendapat prioritas nasional. Konsep Financial Inclusion diterapkan agar setiap anggota masyarakat mempunyai akses ke financial market products.

"Dampaknya sangat besar terhadap pengembangan basis investor domestik yang supportive pada national budget, dan pengembangan pasar keuangan," jelas dia.

Menurut dia, produk ritel sudah cukup diversified, yakni tradable, nontradable, fixed/variable coupon, inflation-linked. Untuk savings pada bond, kuponnya distruktur pada real interest rate yang tetap.

"Masyarakat yang tidak dapat akses ke dana pensiun, misalnya, kesejahteraan hari tuanya tetap terjaga dengan berinvestasi pada produk-produk tersebut. Masyarakat dapat membeli produk tersebut setiap saat melalui outlet seperti di supermarket, post offices dengan IT system network yang sangat baik dan price quotation secara online," jelas dia.

Dia melanjutkan, beberapa tradable bonds ditransaksikan melalui bursa dan penyelesaiannya melalui sentral kliring dan setelmen yang secured dan efisien sehingga market confidence tinggi.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement