JAKARTA - Perusahaan pengelolaan energi global asal Prancis, PT Schneider Indonesia menargetkan peningkatan penjualan di dalam negeri sekitar 15 persen pada tahun ini dibandingkan realisasi pada tahun lalu yang sebesar satu miliar euro atau setara dengan Rp12 triliun.
Country President PT Schneider Indonesia Riyanto Mashan mengatakan, penjualan tersebut mencakup semua jenis produk. Sedangkan untuk penjualan yang dicapai oleh perusahaan secara global adalah 23 miliar euro.
“Penjualan perusahaan secara global pada tahun lalu adalah sekitar 23 miliar euro. Growth kita ditambah akuisisi Areva sangat menyumbang turn over,” kata Riyanto di Jakarta.
Indonesia, kata dia, menempati urutan ke-18 negara penyumbang terbesar bagi penjualan Schneider secara keseluruhan. “Di Indonesia bagian korporat kita urutan 18 negara penyumbang terbesar terhadap penjualan Schneider,” ucapnya.
Saat ini, lanjutnya, produk-produk Schneider telah banyak digunakan di sejumlah tempat di dalam negeri seperti apartemen dan perumahan. “Panel menengah digunakan di hotel dan apartemen di Jakarta. Mitra bisnis kita seperti Sinar Mas dan Summarecon,” jelasnya.
Dia menuturkan, tahun ini perusahaan mendorong penjualan produk LifeSpace. LifeSpace adalah divisi di Schneider Electric untuk segmen bangunan tertier dan pemukiman. LifeSpace menghadirkan solusi-solusi yang inovatif, efisien, dan hemat energi bagi pada pengguna produk. Selain perlatan instalasi rumah, perusahaan juga memberikan solusi untuk pemutus arus sisa Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) dan produk gawai pemutus data yakni MCB.
“Tahun ini kami tekankan produk LifeSpace, peralatan listrik di belakang layar,” tuturnya.
Sementara, dia menjelaskan, saat ini perusahaan tengah mendorong produksi melalui pabrik di Cibitung, Jawa Barat.
(Widi Agustian)