JAKARTA - Lelang empat Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed). Kelebihan tersebut, mencapai 1,41 kali alias mencapai Rp1,418 triliun dari target indikatif Rp1 triliun.
Adapun keempat Sukuk tersebut, yakni seri PBSOOI (reopening), PBS002 (reopening), PBSOO3 (reopening) dan PBS004 (reopening). Direktur Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU), Rahmat Waluyanto, menetapkan memenangkan tiga dari empat penawaran dengan total Rp550 miliar.
Menurut Rahmat, penyerapan Sukuk tersebut lantaran yield yang ditawarkan investor terlalu tinggi diluar benchmark. Dia melanjutkan, kondisi ini terjadi bukan karena investor sedang mengetes pasar. "Memang kondisi pasar yang masih volitile, sehingga investor berhati-hati, karena banyak ketidakpastian," ungkap Rahmat kepada Okezone, semalam.
Adapun rincian dari tiga sukuk tersebut, yakni PBS001 dengan yield 6,14 persen dan tingkat imbalan 4,45 persen, jatuh tempo 15 Februari 2018 dengan nominal dimenangkan Rp115 miliar. Seri PBS002 dengan yield 6,5 persen dan imbal hasil 5,45 persen, hatuh tempo 15 Januari 2022 dengan nominal dimenangkan Rp105 miliar.
Sedangkan seri PBS004 memiliki yield 7,37 persen dengan tingkat imbal 6,1 persen, jatuh tempo 15 Februari 2037, dengan nominal dimenangkan Rp330 miliar. Ketiga Sukuk ini, akan dipasarkan (setelmen) pada 24 Mei 2012.
(Martin Bagya Kertiyasa)