JAKARTA - Direktorat Jenderal Pajak mengaku akan memberlakukan pendidikan militer untuk pegawainya guna meningkatkan integritas pegawai pajak.
"Untuk meningkatkan kapasitas, kompetensi dan lain-lain. Salah satu akan kita lakukan punya jiwa semangat militer karena kepentingan negara. Orang pajak harus seperti itu karena kepentingan dasar orang pajak harus miliki. Tidak salah kita lakukan, itu bukan soal militeristik tapi memiliki jiwa nasional," kata Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Humas Ditjen Pajak Dedi Rudaedi kepada wartawan di Menara Cakrawala, Jakarta, Selasa (19/6/2012).
Menurut Dedi, pendidikan militer bertujuan untuk menyemangati, menjunjung, dan mendahulukan kepentingan negara dari kepentingan pribadi.
"Pendidikan diklat militer ini untuk kedisiplinan, kekompakkan dan sebagainya karena kedisiplinan penting,” tambah Dedi.
Dedi menyebut, pendidikan militer tersebut akan memakan waktu sekira dua minggu dan akan diberlakukan pada tahun ini. Di tahap awal, pendidikan tersebut akan diikuti petugas di bagian {frontliner}.
"Pendidikan mulai tahun ini. Wajib militer dua minggu. Mulai berlangsung as soon as possible. Fokusnya yang frontliner. Lebih kepada nilai pendisiplinan, bukan push up-push up begitu. Nanti kita serahkan kepada yang punya lembaga pendidikan," tandas Dedi.
"Artinya ini bagian upaya kita dari reformasi birokrasi. Reformasi birokrasi sedang berlangsung. Yang kita garap lebih banyak ke dalam bagaimana Direktorat Jenderal Pajak punya integritas, dan jiwa patriotik," tutup Dedi. (gna)
(Rani Hardjanti)