Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Manajemen Gula Karut Marut, Dewan Gula Baiknya Dibubarkan

Iwan Supriyatna , Jurnalis-Rabu, 04 Juli 2012 |09:30 WIB
Manajemen Gula Karut Marut, Dewan Gula Baiknya Dibubarkan
Ilustrasi. (Foto: Koran SI)
A
A
A

JAKARTA - Kadin meminta manajemen pergulaan agar diserahkan pada pengusaha daerah mengingat ketidakmampuan pemerintah menangani manajemen pergulaan dari aspek produksi, perdagangan dan distribusinya.

"Jangan mimpi harga gula turun di bawah Rp13 ribu/kg, harga lelang gula petani Rp11 ribu/kg jauh melampaui hpp Rp8.100/kg. Saya kira ini masih sehat karena harga lelang gula petani tinggi. Kita berikan kesempatan petani untuk menikmati tingginya, harga lelang gula mau naik atau turun, tapi harga di pasaran tetap tinggi," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan, Distribusi dan Logistik, Natsir Mansyur melalui laporan tertulisnya kepada Okezone, Rabu (4/7/2012).

Menurut Natsir, hingga saat ini sepertinya tidak ada instrumen menurunkan harga gula. Terlihat pemerintah tengah galau, Panja gula DPR kurang optimal, dan KPPU tidak akan mampu membongkar kartel gula.

"Pemain gula rafinasi dan pemain gula kristal putih serupa tapi tidak sama. Hukum pasar berlaku supply sedikit, demand yang banyak," ungkap Natsir.

Menurut Natsir Dewan Gula Indonesia (DGI) sebaiknya dibubarkan saja karena sebagai lembaga yang mengayomi antara pemerintah dan swasta dinilai tidak mampu menjalankan fungsinya, karena di dalam DGI tersebut ada pokja yang tidak berfungsi dengan benar.

"Di sini lah awal karut marut terjadinya masalah gula, kemudian bias ke Kementerian Perdagangan, ke Kementerian Perindustrian dan akhirnya menjadi liar ke mana-mana membuat karut marut manajemen pergulaan," tambah Natsir.

Natsir menyarankan, dari mulai perdagangan, distribusi, hingga ketentuan harga gula, sebaiknya diserahkan kepada pengusaha daerah, karena mereka ini yang memahami persoalan gula setempat.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement