JAKARTA - Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Sistem Resi Gudang (SRG) Syahrul Sampurna Jaya mengatakan penghapusan biaya giling padi sebesar Rp75 per kilogram (kg) akan mengandalkan subsidi dari APBN.
"Penghapusan biaya giling selama setahun itu tidak usah khawatir, kan nanti di ajukan Kementerian Perdagangan. Selanjutnya dibicarakan dengan komisi VI yang nantinya akan disubsidi," ungkap Syahrul saat dihubungi Okezone, Senin (9/7/2012).
Syahrul mengungkapkan, bahwa pendapatan yang didapat dari biaya giling padi, khususnya beras pandan wangi tidak akan berkurang karena akan ada upaya subsidi dari pemerintah.
"Pak Gita (Menteri Perdagangan) pernah bilang kalau ini akan dibicarakan dengan komisi VI dalam waktu dekat," ujar Syahrul singkat.
Syahrul juga menyebutkan, jika upaya penghapusan ongkos giling padi tidak dibarengi dengan subsidi, maka gudang yang menerapkan Sistem Resi Gudang akan sulit berkembang.
"Jika dari satu gudang mampu mengumpulkan dana sebesar Rp75 juta per bulan dari biaya giling dikalikan dengan jumlah SRG di beberapa provinsi itu sangat banyak jumlahnya, maka harus disubsidi," tutur Syahrul.
Penghapusan biaya giling yang dikhususkan untuk padi pandan wangi karena pandan wangi memiliki nilai dagang yang mampu menembus pasar ekspor.
"Beras pandan wangi akan mampu menembus pasar ekspor dan meningkatkan nilai jual produk pangan Indonesia," ungkap Menteri Perdagangan Gita Wirjawan beberapa waktu lalu.