JAKARTA - Ekspansi PT Sierad Produce Tbk (SIPD) terhambat dengan susahnya mendapatkan lahan. Padahal, perseroan sudah menyiapkan dana sampai Rp500 miliar guna menggenjot bisnisnya tersebut.
Head of Corporate Secretary Sierad Produce, Elies Lestari S, menjelaskan dana itu didapatkan dari fasilitas pinjaman perbankan sebesar 70 persen. Dan sisanya dari kas internal perseroan.
Masalahnya, pihak perbankan ini sangat secure dalam memberikan pinjamannya. Di sisi lain, perseroan kesulitan untuk pengurusan ambil alih lahan untuk perternakan ayamnya tersebut. "Investasi kita terhambat makelar tanah," kata Elies di Jakarta, Senin (30/7/2012) malam.
Selain itu, dia juga mengeluhkan sejumlah regulasi pemerintah daerah dalam pengelolaan lahan. Misalnya, untuk membangun rumah potong ayam, dia menyebut luas bagunan harus mengacu kepada koefisien dasar bangunan (KDB). Di sejumlah daerah, KDB ini sangat rendah, mencapai 25 persen.
"Kalau segitu kan semakin sempit saja bangunannya. Kita inginnya yang agak luas, yang KDB 40 persen, bahkan kalau bisa yang 50 persen. Jadi lebih efisien untuk kita," jelas dia.
Alhasil, karena faktor tanah tersebut, dia memperkirakan dana capex yang sebesar Rp500 miliar tersebut tidak akan habis pada tahun ini. "Jadi dana itu masih akan kita gunakan di tahun depan," jelas dia.
Padahal, pihaknya sudah mengincar akan membangun peternakan baru di Palembang dan Makassar. "Selain itu juga kami masih mencari tempat di Pulau Jawa," jelas dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)