JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) akan mulai melakukan survey early warning system. Kepala BPS Suryamin menjelaskan, survei tersebut dilakukan untuk melihat sejauh mana dampak krisis global yang terjadi saat ini terhadap pergerakan ekspor Indonesia.
"Jadi kita melakukan survei terhadap pergerakan harga komoditas misalnya terhadap pergerakan ekspor," ungkapnya kala ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (1/8/2012).
Suryamin melanjutkan, survei tersebut akan dilakukan mulai Agustus ini serta hasilnya akan mulai terlihat dalam beberapa waktu kemudian.
"Jadi nanti kita lihat dampaknya selain terhadap ekspor tapi juga terhadap produksi dalam negeri nanti seperti apa," paparnya.
Seperti diketahui, ekspor untuk Juni 2012 mencapai USD15,36 miliar. Angka tersebut menurun sebesar 16,44 persen dibandingkan pada periode yang sama pada tahun lalu.
Selain itu, untuk impor pada Januari hingga Juni 2011 tercatat sebesar USD96,41 miliar yang naik sebesar 15,35 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
(Widi Agustian)