JAKARTA - Komite Ekonomi Nasional (KEN) menyebut subsidi BBM yang diberikan pemerintah ke pemerintah salah sasaran. Karena itu, KEN menyarankan pemerintah mengurangi jumlah subsidi.
"Subsidi BBM banyak yang tidak sasaran karena subsidi bukan diberikan ke orang miskin. Kenyataannya, subsidi BBM digunakan untuk kendaraan pribadi jadi jatuhnya diberikan ke orang kaya," ungkap Ketua KEN Chairul Tanjung, di Istana Presiden, Jakarta, Selasa (22/1/2013) malam.
KEN menyebut, 70 persen subsidi BBM ternyata dinikmati oleh orang kaya. Karena itu, dia menyarankan agar pemerintah mengurangi besaran BBM subsidi.
"(Tanggapannya) Presiden setuju, wapres setuju, pemerintah akan membuat action plan tentang saran KEN ini, jadi nanti Februari mereka laporan lagi ke Presiden," tambah CT.
Meskipun begitu, KEN tidak memberikan saran apakah pemerintah harus menaikkan harga BBM subsidi atau melakukan pembatasan.
"Itu langkahnya ada di pemerintah, kita memberikan masukan," pungkasnya.
Selain menyarankan terkait subsidi BBM, KEN juga menyarankan postur APBN di 2013 dan 2014 mendatang agar pengeluaran dan pemasukan dapat berjalan dengan seimbang.