JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun tipis mensinyalkan sentimen negatif yang melanda zona Asia. IHSG dibuka turun tipis 4,39 poin atau 0,10 persen ke 4.433,21.
Indeks Shanghai turun 6,63 poin atau 0,28 persen, indeks Hang Seng merosot 29,04 poin atau 0,12 persen, indeks Straits Times turun 1,09 poin. Hanya indeks Nikkei naik 64,60 poin atau 0,60 persen.
IHSG dibuka dengan 73 saham emnguat, 29 saham melemah, dan 82 saham bergerak stagnan. Pada pagi ini, IHSG mencatat transaksi sebesar Rp250,558 miliar dari 205,929 juta lembar saham diperdagangkan. Selan itu, investor asing turut mencatat aksi beli sebesar Rp72,535 miliar.
Trimegah Securities dalam risetnya mengungkapkan, perlemahan yang terjadi mengindikasikan akhir dari January Effect meski potensi naik tetap ada. "Kami perkirakan IHSG lebih berpeluang untuk bergerak Sideways untuk bertahan di atas level pembukaan Januari 2013 di 4.322," ungkap riset tersebut, Selasa (29/1/2013).
Indeks LQ45 naik 2,38 poin atau 0,3 persen 757,08, indeks IDX30 menguat 1,21 poin atau 0,3 persen ke 383,99, Jakarta Islamic Indeks (JII) naik 2,95 poin atau 0,5 persen ke 607,82.
Sektor-sektor IHSG bergerak dua arah, dengan sektor keuangan, konsumsi, tambang, dan properti merosot. Sektor perdagangan, aneka industri, agrkultur dan industri dasar menguat.
Adapun saham-saham yang menguat (top gainers) antara lain PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp950 ke Rp50.600, saham PT United Tractor Tbk (UNTR) naik Rp400 ke Rp19.900, dan saham PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) naik Rp150 ke Rp21.500.
Sedangkan saham-saham yang melemah (top losers) antara lain PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun Rp300 menjadi Rp40.700, saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp300 menjadi Rp21.750, dan saham PT Indosat Tbk (ISAT) turun Rp150 menjadi Rp6.800.
(Martin Bagya Kertiyasa)