JAKARTA - Pemerintah lewat Direktorat Jendral Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah melakukan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk. Adapun total penawaran yang masuk sebesar Rp1,701 triliun.
Melansir ketarangan yang diterbitkan DJPU, Rabu (12/6/2013), adapun seri yang dilelang yakni Sukuk Negara seri SPN-S12122013 (new issuance) dengan jumlah penawaran masuk Rp751 miliar, yield terendah sebesar 5,5 persen, dan yield tertinggi sebesar 6,875 persen.
Seri PBS001 (reopening) dengan jumlah penawaran masuk sebesar Rp157 miliar, memiliki yield terendah yang masuk sebesar 6 persen, dan yield tertinggi yang masuk sebesar 7,875 persen.
Seri PBS004 (reopening) dengan jumlah penawaran masuk sebesar Rp76 miliar, memiliki yield terendah yang masuk sebesar 7,40 persen, dan yield tertinggi yang masuk sebesar 8,75 persen.
Dan seri PBS005 (reopening) dengan jumlah penawaran masuk sebesar Rp717 miliar, memiliki yield terendah yang masuk sebesar 7,5 persen, dan yield tertinggi yang masuk sebesar 8,87 persen.
Namun, yield penawaran yang masuk ini nampaknya dinilai terlalu tinggi. Oleh karena itu, DJPU menetapkan tidak ada penawaran yang dimenangkan dalam lelang empat Sukuk negara ini.
Sebelumnya, ekonom Standard Chatered Bank, Fauzi Ihsan, mengatakan bahwa fundamental rupiah yang menunjukkan pelemahan telah mempengaruhi pasar surat berharga negara (SBN). Menurutnya pasar SBN bakal mengalami penurunan, Dia melanjutkan, jika rupiah tidak menarik, otomatis akan membuat investor asing menjual tidak saja di pasar saham, valas, namun SBN juga.
(Martin Bagya Kertiyasa)