Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

SBY: RI Jangan Terjebak Middle Income Trap

Fakhri Rezy , Jurnalis-Jum'at, 16 Agustus 2013 |15:40 WIB
SBY: RI Jangan Terjebak <i>Middle Income Trap</i>
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Gejolak perekonomian yang terjadi di global tentu mempengaruhi beberapa sektor pendukung ekonomi. Tidak hanya dari segi keuangan tetapi dihadapkan juga pada resiko gejolak harga minyak dunia dan komoditas, yang berdampak luas pada ekonomi di banyak negara, termasuk Indonesia.

Dengan adanya gejolak perekonomian global dan harga-harga komoditas tersebut maka diperlukan yang namanya diversifikasi sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan, Indonesia tidak bisa lagi hanya mengandalkan sumber daya alam dan buruh yang tidak terampil. Sejarah menunjukkan bahwa ada sejumlah negara yang masuk ke dalam pendapatan menengah, tetapi gagal menjadi negara industri, karena terus bergantung kepada sumber daya alam atau buruh tak terampil.

"Negara-negara tersebut masuk ke dalam perangkap jebakan pendapatan menengah (middle income trap). Kita tak boleh terperangkap. Karena itu pemerintah mengambil langkah-langkah antisipatif untuk mendorong inovasi, serta pengembangan teknologi dan kualitas sumber daya manusia," ungkap SBY dalam pidato penyampaian keterangan pemerintah atas RUU tentang anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) tahun anggaran 2014  beserta nota keuangannya di Gedung DPR, Jumat (16/8/2013).

Lebih lanjut, menurutnya dalam hal ini pemerintah memulai langkah dengan membuat kebijakan pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) impor untuk buku nonfiksi, bagi kemajuan pendidik-an dalam negeri. Di samping itu, pemerintah juga memberi-kan insentif pajak untuk memajukan kegiatan penelitian dan pengembangan.

"Ini adalah langkah-langkah awal yang penting. Tujuannya adalah agar sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia dimasa depan tak hanya bergantung kepada sumber daya alam dan buruh tak terampil," imbuh dia.

(Widi Agustian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement