 
                NUSA DUA - Batalnya Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC tidak menyurutkan niat para pemimpin lainnya untuk turut hadir. Setidaknya empat pemimpin negara undangan, telah menyatakan hadir di Bali.
Perdana Menteri Kanada Stephen Harper telah mengumumkan bahwa ia akan melakukan perjalanan ke Nusa Dua, Bali, Indonesia, dari 7-8 Oktober 2013. Dia mengungkapkan, akan berpartisipasi dalam acara tahunan APEC Economies Leaders Meeting (AELM) ke-21. 
Kedatangan Harper juga akan diikuti oleh Menteri Luar Negeri Kanada John Baird, dan Menteri Perdagangan Ed Fast. Dalam lawatannya, dia berharap dapat mempromosikan pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi Kanada. 
"Saya menghadiri pertemuan-pertemuan di Asia Tenggara untuk memajukan kepentingan Kanada, memajukan liberalisasi perdagangan regional, dan mempromosikan Kanada sebagai mitra bisnis pilihan," kata dia dalam keterangan tertulisnya.
Kedua, adalah Perdana Menteri Selandia Baru John Key. Key menyatakan akan bergabung dengan para 20 pemimpin politik ekonomi APEC lainnya di Bali untuk membahas liberalisasi perdagangan dan integrasi ekonomi, serta berbagai topik politik dan keamanan lainnya .
"Mitra dagang terbesar kami akan hadir di KTT ini. Sekitar 44 persen dari perdagangan global sekarang mengambil tempat di antara ekonomi APEC, dan 70 persen dari total perdagangan barang Selandia Baru adalah dengan ekonomi APEC," katanya.
Menemani Keu, Menteri Luar Negeri Murray McCully dan Menteri Perdagangan Tim Groser juga akan melakukan perjalanan ke Bali untuk menghadiri APEC Ministerial Meeting (AMM), sebagai bagian dari APEC Leaders Week.
Pemimpin yang ketiga, adalah Presiden Peru Ollanta Humala Tasso. Ollan menargetkan akan peningkatan perdagangan dari hubungan strategis dengan Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) Ekonomi Anggota, seperti Korea Selatan dan China.
Selain itu, dia juga mengungkapkan adanya pertukaran kebijakan di bidang pendidikan, budaya, beasiswa, dan pelaksanaan proyek-proyek kerjasama dalam bidang-bidang tertentu seperti sains, teknologi, pertanian dan pembangunan infrastruktur.
Pimpinan terakhir yang menyatakan kesediaannya, yakni Presiden Korea Selatan Park Geun-Hye yang dijadwalkan mengunjungi Bali pada 6-8 Oktober untuk menghadiri Pertemuan Para Pemimpin APEC ke-21. Di sela-sela rapat pimpinan, Park juga berencana mengadakan pembicaraan bilateral dengan para pemimpin negara-negara besar. 
Presiden Park melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia atas undangan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Selama kunjungan, Presiden dijadwalkan menghadiri forum bisnis investasi Korea-Indonesia dan acara budaya pada 11 Oktober.
Sekadar informasi, pertemuan APEC ini meliputi Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chili, CHina, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Papua Nugini, Peru ,Filipina ,Rusia, Singapura, China Taipei, Thailand, Amerika Serikat dan Vietnam.
(Martin Bagya Kertiyasa)