Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara, mengatakan evaluasi menyeluruh dan prospek ekonomi 2015 dan 2016 kebijakan tersebut konsisten mengarah pada target inflasi dan mendukung transaksi berjalan yang lebih sehat.
"Nantinya akan diharapkan 2015 angka inflasi akan menuju ke angka 4 persen plus minus 1 persen," ujar di Gedung BI, Kamis (15/1/2014).
Lebih lanjut dia mengatakan, Pergerakan Suku Bunga Antar Bank (PUAB) juga tidak akan berubah menyesuaikan suku bunga kredit perbankan (lending facility) sebesar 8 persen, sementara suku bunga deposito (deposit facility) sebesar 5,75 persen. "Tingkat acuan suku bunga tersebut akan tetap konsisten untuk menekan inflasi jangka pendek," tandasnya.
Sekadar informasi, kenaikan BI rate dilakukan lantaran pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, penurunan BBM bisa terjadi pada hari ini atau besok, 16 Januari 2015. Saat ini harga BBM jenis Premium dibanderol Rp7.600 per liter, sedangkan Solar Rp7.250 per liter.
(Martin Bagya Kertiyasa)