Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Setelah Pecah Rekor, Bursa Wall Street Tersandung Buruknya Data GDP Amerika

Rani Hardjanti , Jurnalis-Sabtu, 29 April 2017 |09:08 WIB
Setelah Pecah Rekor, Bursa Wall Street Tersandung Buruknya Data GDP Amerika
Foto: Business Insider.
A
A
A

JAKARTA - Pelaku pasar saham di Wall Street langsung melakukan aksi jual. Pasalnya, indikator fundamental, yakni realisasi Gross Domestic Product (GDP) atau pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat lebih buruk dari ekspektasi.

Pada perdagangan Jumat 28 April 2017 waktu setempat, Indeks Dow Jones minus 24 poin atau setara 0,11 persen ke posisi 2.0874, Indeks S&P 500 turun 5,5 poin atau 0,23% ke posisi 2.380.

"GDP menjadi indikator dan itulah yang menyebabkan pelemahan saham hati ini," ujar Manager Portfolio Hodges Capital Management Gary Bradshaw, seperti dikutip Sabtu (29/4/2017).

Selang satu sebelumnya, indeks Nasdaq mencatatkan rekor tertingginya. Indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average. Dow Jones Industrial Average turun 5,66 poin atau 0,03% menjadi 20.975,67. Indeks S&P 500 naik 1,91 poin atau 0,07% menjadi 2.390,68. Sementara indeks Nasdaq Composite menguat 23,12 poin atau 0,38% menjadi 6.072,06.

Produk domestik bruto hanya tumbuh 0,7%. Jumlah itu di bawah ekspektasi para ekonom yakni mengalami kenaikan 1,2%. Buruknya laju ekonomi Amerika karena belanja konsumen hampir tidak meningka.

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement