RI Kukuhkan Peran ASEAN di Ekonomi Global

MANADO - Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu, beserta para Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers/AEM) telah melakukan serangkaian pertemuan dengan mitra dialognya termasuk Korea, RRT, dan ASEAN+3 pada tanggal 12 Agustus 2011. Sebelumnya para Menteri Ekonomi ASEAN juga melakukan pertemuan konsultatif dengan Amerika Serikat dan Rusia.

“Sentralitas ASEAN penting di dalam setiap kerangka kerja sama regional. Kami di ASEAN memiliki komitmen untuk saling memperkokoh pondasi iklim perdagangan dan investasi yang membuka peluang lebih luas bagi aktivitas ekonomi intra-ASEAN," ungkap Mari dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (13/8/2011).

Sebagai ketua ASEAN tahun ini, Indonesia membawa tiga agenda utama di dalam pertemuan AEM ke-43. Ketiga agenda utama tersebut adalah pertama, memastikan tercapainya kemajuan-kemajuan menuju ASEAN Economic Community (AEC) 2015 secara inklusif dan merata, lalu kedua memastikan agar ASEAN tetap memainkan peran sentral dalam setiap perkembangan ekonomi di kawasan Asia Timur ini dan ketiga memulai pembahasan mengenai ASEAN pasca 2015 di bawah tema tahun ini “ASEAN Community in a Global Community of Nations”.

“Selain disampaikan pada sidang pleno, kami juga menyampaikan ketiga agenda utama ini kepada mitra dialog ASEAN yang hadir di Manado," paparnya.

Para Menteri Ekonomi ASEAN mendiskusikan pendekatan-pendekatan yang mungkin ditempuh dalam rangka mengembangkan konsep Emerging Regional Architecture dengan ASEAN sebagai sentralnya.

Hal ini merupakan respon ASEAN terhadap dinamika regional yang terus berkembang pesat seperti bergulirnya perundingan Trans Pacific Partnership, berkembangnya gagasan perwujudan Free Trade Area of the Asia Pacific, pembicaraan RRT, Jepang dan Korea menuju sebuah FTA dan lain-lain. “Kita perlu menyikapi perkembangan ini agar ASEAN tetap kredibel dan relevan dengan perkembangan di lingkungan strategisnya,” imbuh Mari.

Selama Pertemuan AEM yang ke-43 ini, para Menteri Ekonomi ASEAN mencatat dan menyambut baik peningkatan perdagangan dan investasi antara ASEAN dengan negara-negara mitranya.

Para Menteri sepakat untuk menempuh langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan pemanfaatan preferensi tarif ini, antara lain dengan melakukan kegiatan sosisalisasi, kajian atas penyederhanaan Ketentuan Asal Barang, penanganan kepabeanan dan lain-lain dalam batas-batas yang memungkinkan.

Sekedar informasi, hari ini, 13 Agustus 2011, pertemuan masih dilanjutkan dengan Australia-New Zealand, India, Jepang, dan konsultasi informal negara-negara East Asia Summit (yakni 10 negara ASEAN dan Australia, India, Jepang, Korea, New Zealand dan RRT).

(Widi Agustian)